Silaturahmi Mega dan SBY Diyakini Bisa Bikin Adem Politik Indonesia
“Artinya pertemuan para ketum partai, sekalipun ada perbedaan politik di antara mereka tidak menghalangi komunikasi silahturahmi kebangsaan sebagai perwujudan nilai luhur dari warisan nenek dan kakek moyang kita,” paparnya.
Selain itu, pertemuan langsung antara elit partai tersebut sebagai simbol kebersamaan dan pendidikan politik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kebersamaan antara elit politik termasuk antarketum parpol selalu mengemuka bila ada yang mengutak-atik kepentingan bersama.
“Seperti adanya potensi dan atau indikasi terganggunnya empat pilar yaitu, NKRI, UUD 1945, PANCASILA dan Bineka Tunggal Ika,” paparnya.
Sebagai simbol pendidikan politik, pertemuan antarketum partai memberikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa setiap persoalan kebangsaan tetap dapat diselesaikan dengan mengedepankan dialog sebagai wujud musyawarah.
Dengan adanya ruang komunikasi antar elit bangsa, termasuk antarketum partai, dipastikan rakyat senang, nyaman dan tenang. Dengan demikian, rakyat dapat mengabaikan upaya-upaya radikal dari keinginan segelintir oknum,” kata dia.
Karenanya bagi para ketum yang belum melakukan komunikasi politik kebangsaan sejatinya membuka diri untuk berdialog dan berkomunikasi dengan semua.
Seperti diketahui belakangan ini sejumlah ketum parpol sering menggelar pertemuan dan bersafari politik. Termasuk menemui Presiden Joko Widodo. Sejumlah permasalahan dibahas terkait perkembangan politik. Terlebih pascademonstrasi Aksi Bela Islam 2 beberapa waktu lalu. (boy/jpnn)