Simak, Harapan HNW pada Momen Peringatan Hari Anak Nasional
“Jangan malah terus-terusan dipangkas yang membuat kewenangannya tak efektif bisa dilaksanakan dan perlindungan terhadap perbaikan kondisi anak Indonesia juga tak bisa diwujudkan,” tegas HNW.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan setidaknya ada enam masalah yang dialami anak-anak di Indonesia.
Berdasarkan Profil Anak Indonesia tahun 2020, 11,77% anak hidup di bawah garis kemiskinan, 14% anak belum memiliki akta kelahiran, rata-rata lama sekolah anak masih di bawah 9 tahun, angka stunting sebesar 27,67%, 4,82% anak tidak tinggal dengan orang tuanya, dan angka partisipasi kasar PAUD yang sangat rendah di angka 41,8%.
Indeks Perlindungan Anak Indonesia juga rendah di angka 66,26 dari 100, menandakan masih sangat banyak anak yang tidak terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan.
Angka prevalensi kekerasan pada anak juga tinggi mencapai 61%, artinya 6 dari 10 anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan, di mana kekerasan terbanyak adalah kekerasan seksual.
Selain ancaman tersebut, anak-anak Indonesia juga rentan tertular covid-19, di mana 1 dari 8 kasus konfirmasi Covid-19 terjadi pada anak-anak, dengan tingkat kematian mencapai 3% - 5%.
“Oleh karena itu perlu keberpihakan serius dari Pemerintah antara lain melalui Penguatan kewenangan, peran dan anggaran bagi KemenPPPA, dan peningkatan jenis dan cakupan program untuk mengatasi berbagai persoalan pada anak tersebut,” ujar HNW.
HNW menjelaskan capaian program untuk anak di Indonesia masih belum maksimal. Misalnya, Kabupaten/Kota Layak Anak di Indonesia baru berjumlah 247 atau sebesar 48% dari seluruh Kab/Kota. Itu pun sebagian besar baru berada di level terbawah dalam kategori layak anak.