Simak, Instruksi Gus Muhaimin Kepada FPKB DPR, Pakai Frasa ‘20 Persen’
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengungkapkan layanan negara kepada pesantren memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Di Kementerian Ketenagakerjaan misalnya program Balai Latihan Kerja (BLK) untuk terus Pesantren masih terus berjalan. Di BLK-BLK ini dikembangkan pembelajaran vokasi secara masif untuk memberikan kontribusi positif bagi peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa.
“Kita tentu berharap bahwa santri yang ikut program pembelajaran vokasi melalui BLK Pesantren mempunyai kemampuan teknis tidak sekadar Ilmu Agama saat terjun ke masyarakat,” katanya.
Menteri Agama Yaqut Cholili Qoumas menegaskan jika Kementerian Agama terus mengembangkan berbagai program untuk kemandirian dan kesejahteraan pesantren.
Kendati demikian karena keterbatasan anggaran negara tidak bisa proses afirmasi ini langsung menyentuh seluruh pesantren yang ada di Indonesia.
“Dengan keterbatasan anggaran yang ada tidak mungkin mengafirmasi semua pesantren di Indonesia. Oleh karena itu pengembangan Pesantren dilakukan secara bertahap,” katanya.
Sementara Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori mengakui sudah banyak program pemerintah ditujukkan untuk pesantren. Kendati demikian pesantren tetap butuh afirmasi sehingga sumber daya potensi pesantren bisa berkembang.
“Kita tetap membutuhkan rekognisi secara lebih tegas sehingga potensi pesantren bisa berkembang ke bidang-bidang strategis,” katanya.
Gus Yusuf sepakat jika dibutuhkan orkestrasi agar semua program pemerintah untuk pesantren bisa lebih efektif dan tepat sasaran.