Simak Perjalanan Satu Tahun Reformasi Berkelanjutan Bea Cukai
Empat inisiatif strategis tersebut dijabarkan ke dalam 15 program terobosan, 64 subprogram terobosan, dan 665 rencana aksi yang secara umum menampakkan capaian positif dalam satu tahun perjalanan PRKCB.
Beberapa indikator yang telah menunjukkan keberhasilan ialah penataan organisasi lewat reorganisasi kantor pusat Bea Cukai dengan adanya penambahan dua direktorat baru.
Yaitu, Direktorat Interdiksi Narkotika (penguatan kapasitas kelembagaan pengawasan NPP) dan Direktorat Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa (penguatan kapasitas kelembagaan komunikasi publik), penerapan NLE (National Logistic Ecosystem), implementasi Smart PCC (dalam kerangka data analytic), dan peningkatan Klinik Ekspor.
Selain empat inisiatif strategis, PRKCB mendorong instansi vertikal Bea Cukai untuk turut mendukung implementasi PRKCB melalui Program Kerja Mandiri sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan organisasi di tiap-tiap unit kerja.
Menurut Hatta, Program Kerja Mandiri diusulkan dan diinisiasi instansi vertikal Bea Cukai guna mendukung keberhasilan PRKCB.
Beberapa di antaranya ialah inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi untuk percepatan layanan dan optimalisasi pengawasan, asistensi ekspor dan dukungan UMKM di berbagai daerah, percepatan layanan ekspor, serta asistensi dan percepatan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Dapat disimpulkan PRKCB merupakan salah satu bentuk manajemen perubahan atau upaya perbaikan terus menerus pada instansi Bea Cukai dalam rangka meningkatkan kinerja dan kredibilitas organisasi, serta kepercayaan publik," kata Hatta.
Saat ini, menurut Hatta, Bea Cukai terus berupaya menyebarluaskan program PRKCB agar bisa diketahui semua pihak, baik internal maupun eksternal.