Sinergi Ayah Anak ala Yovie dan Arsy Widianto
Apa yang dilakukan usai mengetahui bakat Arsy?
Pertama buat single Nembak dan feedback-nya baik. Rilis lagi lagu kedua Dengan Caraku ternyata sudah 22 juta viewers di YouTube. Di iTunes dan Spotify juga sudah merajai beberapa chart.
Bagaimana perasaan Anda saat itu?
Ya awalnya ngga mau dia jadi musisi karena keluargaku banyak ngeband kan, eh ternyata dia nyanyi juga dan rezekinya ada ya sudah jalani saja. Tapi jangan tinggalkan sekolah.
Apa bedanya ketika Anda membuat lagu untuk anak sendiri?
Sebenarnya sama aja buat lagu untuk Arsy atau Glenn atau Rio misalnya. Pokoknya kalau menyanyikan laguku jangan berpikir ini akan laku ya. Menyanyi saja sebagus mungkin. Tapi memang alhamdulilah Tuhan kasih bakat kalau orang mendengar notasiku selalu ada rasanya.
Arsy karena dari kecil sudah lihat cara main musik aku jadi pendekatannya dia ini lebih cepat. Begitu dia menyanyi kayak Chrisye zaman dulu, tiap not ada rasanya. Itu yang enggak dipunyai musisi dengan skill tinggi yang biasa bermain dengan notasi-notasi rumit tapi malah enggak ada rasanya gitu.
Nah, itu terjadi saat memilih Indonesian Idol (juri) juga. Waktu di atas panggung wah meriah suaranya bisa tinggi. Tapi pas masuk studio, enggak ada apa apanya. Rasanya malah tidak ada.
Nih aku kasih tahu, Mario (Kahitna) itu secara teknik jauh lebih hebat. Tapi saat di studio, Hedi Yunus jauh lebih unggul dan punya rasa.
Itu pula yang aku tekankan pada Arsy, kalau di hati dia merasa arogan, musik yang tercipta juga jadi arogan. Cuma kalau semuanya dari hati, yang sederhana aja akan terasa indah dan disuka banyak orang.
Itu juga alasan Anda menduetkan Arsy dengan Brisia Jodie untuk lagu Dengan Caraku?
Ya. Tapi kontestan yang suaranya keriting-keriting itu bisa bagus juga. Contoh Brian Mcknight suaranya kan keriting gitu tapi memang itu dari hati dan tidak dibuat buat begitu.