Singapura Apresiasi Penanganan Karhutla Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Upaya yang dilakukan Indonesia mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menuai apresiasi dari negara tetangga. Hal ini terungkap dalam sidang ASEAN dengan lima negara (Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Indonesia) yang khusus membahas masalah Transboundry Haze Pollution (THP) atau asap lintas batas.
Sidang ini berlangsung dari tanggal 5-6 Agustus, di tengah berbagai upaya kolektif pemerintah Indonesia mengendalikan titik api yang mulai muncul di berbagai wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Selama dua hari sidang tidak ada yang menyampaikan transboundary dari Indonesia. Kami jelaskan upaya-upaya konkrit yang terus dilakukan di lapangan. Meski harus diakui kebakaran di lahan gambut memang sangat sulit dipadamkan," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan di Jakarta, Kamis (8/8).
Raffles mengatakan, dia bertemu dengan Menteri LHK Singapura Agus Zulkifly. “Beliau mengucapkan terima kasih atas usaha pemerintah Indonesia menangani karhutla dan menyampaikan salam pada Ibu Menteri Siti Nurbaya," sebut Raffles.
BACA JUGA: Arahan Tegas Presiden Jokowi Terkait Penanganan Karhutla
Upaya KLHK bersama instansi lain dalam pencegahan dan pengendalian karhutla merupakan komitmen Pemerintah Indonesia agar tidak ada lagi asap lintas batas. Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla di Istana Negara (6/8) memberikan arahan agar segera padamkan api dan jangan menunggu sampai besar.
Atensi Presiden Jokowi terhadap pengendalian karhutla adalah dengan memprioritaskan pencegahan melalui patroli dan deteksi dini, kolaborasi lintas instansi, penataan ekosistem gambut, penegakan hukum, serta mendorong masyarakat untuk menerapkan pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB).
Saat ini kata Raffles, Satgas Terpadu Karhutla yang terdiri dari Manggala Agni, Polri, TNI, BNPB, Pemda (BPBD), Kepala Desa, Regu Dalkar Swasta (Perkebunan, HTI, dan Ijin usaha lain), Brigade Karhut Taman Nasional dan BKSDAE serta MPA, terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan titik api yang bermunculan di daerah-daerah rawan.