Singapura Bantu Australia Sadap Indonesia
Kuasai Jalur Komunikasi, Gandeng Perusahaan Telekomunikasijpnn.com - SYDNEY - Dokumen bocoran dari Edward Snowden kembali membeber aksi penyadapan terhadap Indonesia oleh intelijen asing. Berdasarkan bocoran dari mantan rekanan National Security Agency (NSA) di Amerika Serikat yang kini bersembunyi di Rusia itu, terungkap bahwa Australia tak beraksi sendirian dalam menyadap Indonesia. Pasalnya, ada peran Singapura dalam penyadapan itu.
Harian The Age di Australia edisi Senin (25/11) yang mengutip pemberitaan tentang bocoran terbaru Snowden yang dilansir koran Belanda, NRC Handelsblad, mengungkapkan bahwa intelijen Australia dan Singapura sudah bekerjasama sejak tahun 1970-an untuk menyadap komunikasi di Indonesia. Berdasar dokumen Snowden itu, Singapura dan Korea Selatan adalah mitra penting bagi AS dan Australia untuk menyadap berbagai telekomunikasi di Asia. Selain Singapura, ada juga keterlibatan Selandia Baru dalam mengintersep satelit komunikasi.
Dokumen NSA itu menunjukkan bahwa AS menjalin kemitraan intelijen yang disebut "Five Eyes" untuk menyadap fiber optik berkecepatan tinggi di 20 lokasi di seluruh dunia. Five Eyes beranggotakan AS, Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Meski operasi penyadapan itu meski bersifat rahasia, namun disebut melibatkan kerjasama dengan pemerintah di negeri yang disadap dan perusahaan telekomunikasi. Salah satu cara penyadapan itu melalui kabel bawah laut yang menjadi jalur lalu lintas komunikasi jaringan global. Tingkat penyadapan melalui fiber optik itu bisa melacak siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
Dari dokumen NSA itu diketahui bahwa AS terus berupaya mempertahankan cengkeraman terhadap jalur komunikasi lintas Pasifik dengan menyadap fasilitas di wilayah Pantai Barat seperti Hawaii dan Guam, serta kabel bawah laut di Samudera Pasifik yang menghubungkan Australia dan Jepang.
Namun tak hanya itu saja. Dokumen NSA itu mengonfirmasi bahwa Singapura menjadi penghubung telekomunikasi paling penting di dunia dan menjadi pihak ketiga yang memegang peranan kunci bagi pekerjaan kemitraan intelijen Five Eyes. Agustus lalu, Fairfax Media melaporkan bahwa intelijen electronik Australia, Defence Signal Directorate (DSD) telah menjadi mitra bagi intelijen Singapura untuk menyadap kabel SEA-ME-WE-3. Kabel itu tersambung dari Jepang, melintasi Singapura, kemudian Djibouti, menyambung ke Terusan Suez, Selat Gibraltar hingga ke Jerman utara.
Menurut sumber-sumber di intelijen Australia, lembaga telik sandi di Departemen Pertahanan Singapura telah menjalin kerjasama dengan DSD untuk mengakses dan membagi komunikasi di jaringan kabel SEA-ME-WE-3, seperti halnya operasi serupa terhadap jalur kabel SEA-ME-WE-4 yang menghubungkan negeri pulau di sebelah utara Pulau Batam itu dengan bagian selatan Prancis.
Akses bagi sebagian besar telekomunikasi international difasilitasi oleh SingTel, perusahaan milik pemerintah Singapura. Inilah yang menjadi kunci penting bagi ekspansi kemitraan intelijen Australia dan Singapuda dalam 15 tahun terakhir ini.