Singapura Bantu Australia Sadap Indonesia
Kuasai Jalur Komunikasi, Gandeng Perusahaan TelekomunikasiDengan saham mayoritas yang dimiliki Temasek Holding, sebuah BUMN milik pemerintah Singapura, SingTel menjalin hubungan erat dengan telik sandi di negeri yang kini dipimpin Lee Hsien Loong itu. Di jajaran petinggi SingTel, pemerintah Singapura diwakili oleh Peter Ong yang sebelumnya dipercaya sebagai pejabat yang mengurus keamanan nasional dan koordinasi intelijen di kantor PM Singapura.
Pengamat intelijen di Australia National University (ANU), Profesor Des Ball menggambarkan kemampuan intelijen elektronik Singapura sebagai yang paling mahir di kawasan Asia Tenggara. Intelijen elektonik di Singapura pertama kali dikembangkan dalam rangka kerjasama dengan Australia pada pertengahan 1970-an.
Lantas bagaimana posisi Indonesia? Terungkap bahwa Indonesia dan Malaysia telah menjadi target utama bagi operasi penyadapan hasil kerjasama Australia dan Singapura. Sampai saat ini, sebagian besar jalur telekomunikasi dan internet di Indonesia melalui Singapura.
Sebelumnya, dari dokumen Directorate Signal Defense (DSD) Australia juga terungkap bahwa upaya penyadapan terhadap petinggi di Indonesia dengan menggandeng operator seluler. Kerjasama dengan operator seluler itu dalam rangka mendapatkan data komunikasi. Karenanya, DSD memiliki call data record (CDR) pembicaraan terlepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Disebutkan bahwa operator seluler di Indonesia yang disebut dalam dokumen DSD adalah Indosat, Telkomsel, Excelcomindo dan Hutchinson 3. DSD dikabarkan mendapatkan data baik secara sukarela maupun dengan tekanan.
Dari dokumen NSA itu juga diketahui bahwa Korea Selatan memegang peran kunci dalam aksi penyadapan terhadap lalu lintas komunikasi di Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan. Lembaga intelijen Korsel juga sudah lama menjadi antek bagi CIA dan NSA sebagaimana intelijen Australia.(ara/jpnn)