Sinkronisasi Kebijakan Penting untuk Atasi Stunting
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan untuk mempercepat upaya menurunkan angka prevalensi stunting pada anak.
Hal itu terungkap dalam diskusi bertajuk Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Aksi Cegah Stunting yang digelar di Jakarta pekan lalu.
Acara yang diselenggarakan Kemenko PMK itu diikuti oleh Tim Pengerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari tujuh provinsi, dinas, lembaga, dan organisasi daerah dari 23 kabupaten prioritas untuk intervensi stunting.
Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo menjelaskan, koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian dibutuhkan untuk mendorong pencapaian sasaran agenda pembangunan nasional yang menjadi target pemerintah.
Pendekatan multisektor untuk melakukan konvergensi program pencegahan stunting harus dilakukan di semua tingkatan sejalan dengan strategi nasional pencegahan stunting.
“Kami berharap kabupaten prioritas yang hadir dapat memastikan sumber daya diarahkan dan dialokasikan untuk mendukung dan membiayai kegiatan-kegiatan prioritas, terutama meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan (ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun),” kata Sigit.
Dokter spesialis obgyn Dwiana Ocviyanti menjelaskan, asupan nutrisi yang baik dan seimbang seperti protein hewani dan suplemen gizi mikro (vitamin dan mineral) bagi calon ibu dan ibu hamil serta pengecekan prakehamilan merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
Dokter spesialis anak Damayanti Rusli Sjarif menyatakan, penyebab utama stunting adalah asupan nutrisi yang tidak optimal.