Siramkan Bensin, Bakar Anak-Istri
jpnn.com - MEDAN - Seorang bocah 5 tahun dan ibunya jadi korban kemarahan, Heri Syahputra (28). Pria yang tak lain bapak kandung itu menyiramkan bensin ke tubuh keduanya dan lantas menyulutnya dengan api.
Akibatnya Nauval (5) dan Nurlina Hanifah (25) menggelupur dijilati kobaran api yang membakar kediaman mereka.
Kekejaman Heri Syahputra terungkap, Senin (24/3) sore. Mertuanya, Ismed (61) melaporkan peristiwa pembakaran Nauval dan Nurlina ke Polsek Percut Seituan.
Dalam laporannya, Ismed menerangkan, Minggu (23/3) cucunya menyebut ayahnya, Heri Syahputra sebagai orangtua kejam. Lantas Nauval menceritakan jika luka bakar yang membuat ibunya koma hingga dua pekan, merupakan perbuatan Heri Syahputra.
Mendengar pengakuan balita tak berdosa itu, dengan penuh emosi Ismed langsung mencoba mencari kebenaran dengan mendatangi putrinya, Nurlina Hanifah. Anak perempuannya itu pun membenarkan ucapan Nauval.
Mendengar pengakuan cucu dan anaknya itu, pria tua ini mendatangi Polsek Percut Sei Tuan meminta agar polisi menangkap menantunya Heri Syahputra.
Pembakaran itu sendiri berlangsung pada 2 Februari 2014 lalu. Ketika itu, rumah pasutri di Jl. Sempurna, Dusun Melati I, Desa Sambirejo Timur, Kec. Percut Sei Tuan terjadi kebakaran.
Puluhan warga sibuk melakukan pemadaman. Di tengah upaya memadamkan api, warga melihat tiga sosok penghuni rumah, Nurlina, Nauval dan Heri Syahputra, sudah dijilati api.
Saat itu, ketiganya langsung dievakuasi dan dilarikan ke klinik terdekat hingga akhirnya dirujuk ke RS Haji Jl. RS Haji, Medan Estate
Kondisi luka bakar yang cukup serius membuat Nurlina Hanafiah koma hingga 2 minggu lamanya. Berbeda dengan Naufal yang sudah dipersilahkan pulang pasca mendapat perawatan intensif selama beberapa hari. Begitu pula dengan Heri Syahputra yang menderita luka bakar ringan di tangannya.
Sempat dirawat di Ruang Al Ihsan A7 RS Haji, akhirnya Nurlina pun melewati masa kritisnya. Kepada ayahnya, Ismed, ibu anak satu ini mengaku disiram minyak oleh suaminya dan dibakar.
"Dulu itu kami kira memang rumahnya terbakar, makanya tidak lapor. Tapi setelah mendengar cerita cucuku si Nauval aku pun curiga. Disitu aku belum bisa menanya langsung sama anak ku karena dia masih belum sadar. Jadi setelah dia sadar, baru dia mau menceritakan semuanya," terang Ismed, pria bertubuh gemuk dan berambut putih ini.
Semula, masalah tersebut hendak diselesaikan secara kekeluargaan. Namun karena mengetahui akan dilaporkan polisi, pelaku pembakaran pun kabur dan belum diketahui keberadaannya.
Menyahuti tidak adanya niat baik menantunya itu, Ismet berharap kepada polisi agar segera meringkus pelaku yang tega membakar anak dan cucunya itu.
Peristiwa naas yang membuat Nurlina dan Nauval terbakar berawal pada Minggu (2/2/2014) malam, saat itu Nauval menangis karena kelaparan. Lantaran sedang mencuci pakaian, Nurlina meminta tolong pada suaminya Heri untuk membuatkan makan.
Mendengar permintaan istrinya itu, Heri pun memasak mie instan. Bukannya memberi makan sang anak, ternyata mie instan tersebut dimakan sendiri oleh Heri. Jelas saja Nurlina marah karena ulah suaminya yang tega membiarkan anaknya yang masih balita menangis kelaparan.
Tak senang, Heri keluar rumah dan kembali dengan membawa botol air mineral berisi bensin. Saat itu pula, Heri menyiram istrinya dan mengenai putranya Nauval. Tanpa prikemanusiaan, pria yang tak memiliki pekerjaan tetap ini menyalakan api dan membakar istri dan anaknya.
"Dari si Nur, katanya awalnya berantam. Jadi anaknya tak dikasih makan. Karena si Nur marah, si Heri keluar rumah. Tapi pas balik ke rumah dia bawa bensin. Langsung disiramin, jadi terbakar lah. Itulah dikira warga memang kebakaran karena si Heri pun ada kena bakar," kata Ismed.
Saat POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) menyambangi RS Haji, pihak Rumah Sakit membenarkan jika Nurlina sejak 2 Februari 2014 dirawat di Ruang Al Ihsan A7 sementara Nauval sempat dirawat di ruang anak.
"Iya ada kemaren pasien atas nama itu pak, korban luka bakar ya. Sudah lama itu pak menjadi pasien," kata petugas informasi RS Haji.
Di lokasi lain, saat disambangi di Jl. Sampurna, Dusun Melati I, keberadaan Heri tak diketahui. Salah seorang pria berkaos merah yang mengaku abang kandung Nurlina membenarkan insiden tersebut.
"Iya betul bang, tapi saya juga kurang tahu. Karena bapak saya (Ismed,red) yang melaporkan ke polisi," katanya seraya tak memberitahu keberadaan Nurlina dan Nauval.
Sementara itu dari Kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, diketahui jika Heri Syahputra pernah ditangkap atas kasus narkoba jenis sabu. "Udah pernah gol disini itu (Heri) kasus narkoba. Belum lama ini kayaknya itu," kata salah seorang petugas.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung, SIK mengatakan jika laporan telah diterima dan pihaknya akan segera memburu Heri yang kini telah kabur.
"Benar tadi ada bapak melaporkan bahwa anaknya dibakar suaminya. Kejadiannya sudah lama, namun karena masih belum pulih maka laporannya baru tadi," katanya seraya mengatakan jika terbukti melakukan pembakaran pelaku akan terancam hukuman berat. (wel/bud)