Sisakan Fondasi Rumah dan Sumur Bersejarah
Minggu, 03 Maret 2013 – 12:10 WIB
Di sisi kirinya terdapat tulisan hanggayuh kasampurnaning hurip, berbudi bawa leksana, ngudi sejatine becik. Artinya, berusaha mencapai kesempurnaan hidup dengan berbudi luhur, berbesar hati, berjiwa mulia, serta menuntut ilmu yang baik dan benar.
Diorama di dalam rumah tersebut disiapkan sekitar sepekan. Sementara itu, pemugaran dan pembangunan kembali tempat kelahiran Soeharto dimulai pada Oktober 2012. ”Ini masih sedikit. Lengkapnya nanti pada 8 Juni, bertepatan dengan kelahiran Pak Harto,” kata Djoko.
Peresmian tempat kajian dan memorial itu memang sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949, saat itu Soeharto termasuk tokoh yang terlibat dalam perebutan kembali Kota Jogjakarta. ”Ini hari yang bersejarah. Tidak kalah dengan tanggal 17 Agustus,” kata Probosutedjo.