Sisir Jamaah Haji Lewat Foto Jenazah
Petugas haji, lajut Fadil, mengawali identifikasi jenazah dari foto-foto yang dirilis oleh Pemerintah Arab Saudi. Jika ada kemiripan, dilakukan proses cek lanjutan dengan mencocokan file yang tersimpan di gedung yang berbeda.
“Kalau dari segi fisiknya terlihat di foto ada kemiripan dengan Indonesia, kita cek ke filenya. Meski pernah sekali ternyata setelah dicek ternyata bukan orang Indonesia,” ujarnya.
Fadil mengaku proses identifikasi itu memang membutuhkan waktu. Pasalnya, ada kalanya foto sudah dirilis namun ketika akan dilakukan crosscheck ke file, ternyata file dengan nomor rilis foto yang ada belum keluar sehingg harus menunggu sampai file itu keluar.
“Ada juga yang fotonya sudah dirilis dan kita sudah menemukan, file tersebut belum muncul. Kita tunggu sekitar setengah jam, file itu baru muncul di ruang selanjutnya,” lanjutnya lagi.
Kepada Menag, Fadil mengatakan bahwa secara umum identitas jamaah ditemukan dengan petunjuk gelang. Namun demikian, Fadil juga berbagi kisah keberhasilannya mengidentifikasi jenazah jamaah haji yang ternyata hanya meninggalkan handphone. Awalnya Fadil mengidentifikasi salah satu foto jenazah sebagai orang Indonesia. Setelah itu, dia melakukan pengecekan ke file jenazah tersebut sesuai dengan nomornya.
“Setelah dicek ke file, ternyata tidak meninggalkan apa-apa, hanya sebuah handphone. Kita ambil simcardnya, kita cek ke siaap dia menelepon terakhir dan sms. Dari situ diketahui kalau ternyata dia adalah WNI over stayer asal Malag yang sudah 15 tahun di sini dan akhirnya kita dapat,” ungkapnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil memastikan bahwa tim PPIH akan terus bekerja keras untuk melakukan penelusuran.
“Tim telah berusaha keras siang dan malam mencari jamaah yang masih belum diketahui keberadaannya dan mengidentifikasi jenazah yang telah diketahui meninggal dunia,” terang Abdul Djamil, dalam keterangan persnya.