Siskamling Paling Efektif Mendeteksi Radikalisme
Dia menilai, peristiwa teror itu bisa saja dilakukan atas kesadaran sendiri disebabkan persepsi yang secara internal sudah terbentuk secara inklusif pada diri seseorang.
Sebaliknya, bisa juga disebabkan karena dorongan dari pihak lain yang motifnya sangat variatif.
Karena itu, dia mengimbau pihak penegak hukum jangan sampai kehilangan sumber informasi dari pelaku tersebut.
Selain itu, dalam menggali informasi dari pelaku, idealnya dari awal penyidik melibatkan peneliti dan psikologi sehingga dalam melihat sosok pelaku itu benar-benar utuh.
“Semua harus digali, baik psikologi pelaku maupun sejarah kenapa pelaku bisa teradikalisasi. Apalagi bisa menggali jaringan pelaku. Itu akan sangat efektif untuk mengantisipasi dan memetakan sel-sel radikalisme di Indonesia,” tegas Suhardi. (jos/jpnn)