Sisriadi: Sejak Menjabat, Panglima TNI Sudah Bikin Gebrakan
Bahkan, ada tunjungan fungsional yang juga diberikan. Sehingga, para pati dan pamen itu tidak berlomba-lomba mencari pangkat lebih tinggi. "Tapi ada orang-orang yang memupuk keahlian. Ini bagus, sehat untuk organisasi TNI yang tidak homogen karena banyak sekali jabatan," tuturnya.
Lebih lanjut Sisriadi menerangkan, sejatinya sudah ada Perpres Nomor 10 tahun 2010 terkait pangkat jabatan. Presiden Susilo Bambang Yudhono kala itu menyetujui adanya organisasi baru di tubuh TNI untuk mengatasi banyaknya perwira yang tidak memiliki jabatan.
"Termasuk adanya Komando Wilayah Pertahanan. Perintahnya sudah ada cuma pemerintah nggak cukup anggaran," ungkap dia.
Untung saja tahun ini ada peningkatan pendapatan negara sehingga pemerintah berkomitmen untuk membiayai restrukturisasi organisasi TNI yang sudah diamanatkan sejak 2010. Embrionya kata Sisriadi, sudah dibentuk.
Semisal, Komando Armada TNI AL yang tadinya hanya 2 menjadi 3 wilayah komando. Lalu, Komando Operasi Angkatan Udara TNI AU yang juga menjadi 3 wilayah komando. Begitu pula dengan Komando Strategi TNI AD menjadi 3 wilayah. Namun, wilayah komando ketiga itu belum diisi para prajurit.
"Ada pengembangan organisasi tapi tidak menambah orang, yang ditambah pangkat, senjatanya yang butuh biaya besar. Orangnya tetap saja cuma pangkatnya naik," jelas Sisriadi.
BACA JUGA: TNI dan Angkatan Bersenjata India Proyeksikan Dua Target Tercapai
Diyakini, dengan keberadaan wilayah komando yang baru itu bisa menyerap puluhan perwira tinggi yang masih menganggur.