Sistem Informasi Onlimo, Inovasi KLHK Permudah Monitoring Limbah
Onlimo juga mengurangi risiko bahaya, kecelakaan, dan kesalahan dalam pengambilan sampel air dan analisa laboratorium.
“Ini tentunya sangat membantu. Apalagi sistem informasi ini sebenarnya bisa terintegrasi dengan sistem di pemerintahan daerah sehingga dapat juga di pantau,” tutur Lukmi dalam sesi Smart Monitoring System for Waste Management, Integrated Technology Hybrid Event 2021, di Grand City Convex, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/12).
KLHK telah menargetkan ada 71 lokasi akan dibangun peralatan onlimo. Tahun ini ditambah menjadi 148 lokasi. Namun, lantaran refocusing untuk anggaran penanganan Covid-19. Namun, sejauh ini baru sekitar 61 lokasi yang sudah tersedia peralatan tersebut.
“Masih ada gap cukup besar. Makanya KLHK akan berusaha agar pembangunan ini bisa segera tercapai. Padahal ada 579 yang terpasang pada 2024 mendatang yang dipasang di sungai, danau, waduk, dan lainnya,” imbuh dia.
Lukmi menyampaikan ada beberapa kriteria lokasi pemasangan Onlimo. Pertama, lokasi tidak tergenang air dan bebas banjir.
Berikutnya yaitu aman dari gangguan binatang dan pencurian, bedara dalam sinyal gangguan operator, mudah dijangkau, dekat dengan pengambilan/intake air, dan dekat pembuangan air limbas usaha.
Ia berharap pemerintah daerah juga semangat memanfaatkan dan mengintegrasikan Onlimo sehingga bisa mengetahui kualitas air, terutama dalam pengawasan limbah industri.
Sejauh ini, ada beberapa perusahaan yang dikategorikan wajib untuk menerapkan pemantauan kualitas air melalui Sparing. Perusahaan itu meliputi tambang nikel, emas, tembaga, batubara, pulp and paper, petrokimia, hingga kelapa sawit. (dil/jpnn)