Sistem Subak Diakui Dunia, Bupati Tabanan Beber Kunci Suksesnya
jpnn.com, TABANAN - Kabupaten Tabanan di Bali hingga saat ini menerapkan sistem perairan subak untuk lahan persawahan. Bahkan, UNESCO sudah memasukkan subak ke dalam daftar warisan dunia.
Pemerintah Kabupaten Tabanan pun berupaya mempertahankan sistem irigasi itu guna memajukan sektor pertanian. Konsistensi Tabanan menerapkan dan mempertahankan subak pun menjadi contoh bagi daerah lain.
Adalah Pemerintah Kabupaten Pinrang di Sulawesi Selatan yang menimba ilmu tentang sistem pengairan pertanian di Tabanan. Menurut Bupati Pinrang Aslam Patonangi, daerahnya sebenarnya punya karakter sama dengan Tabanan.
Hanya saja, katanya, persoalan di Pinrang adalah minimnya partisipasi masyarakat dalam memberdayakan sektor pertanian sebagai potensi unggulan. "Situasi ini berbanding terbalik di Tabanan. Sektor pertanian di sini luar biasa,” ujar Aslam saat beraudiensi dengan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti beberapa waktu lalu.
Aslam lantas mencontohkan Desa Wisata Pinge di Kecamatan Marga, Tabanan. Selain itu, Tabanan juga memiliki Desa Jatiluwih di Kecamatan Penebel yang sudah kondang hingga luar negeri.
Bahkan, di Desa Jatiluwih ada pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). “Ini juga ditunjang oleh ketersediaan air yang memadai," beber Aslam.
Sedangkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka mengatakan, sektor pertanian di daerahnya memang berkembang karena didukung adat di masyarakat. Sistem subak, katanya, juga sebagai aturan mengikat masyarakat agraris di Tabanan.
“Dari aturan itulah masyarakat secara tidak langsung ikut terlibat dan bertanggung jawab. Yang tidak mengindahkan aturan itu tentu akan disanksi," ungkap Eka.