Siswa Jurusan Kuliner SMK PGRI 2 Kudus Dilatih Soft Skills, Jadi Lebih Kreatif Memasak
Menurutnya, bekal utama seorang pelaku industri kuliner adalah harus memiliki beberapa hal.
“Yang pertama, mereka harus memiliki passion di dunia kuliner. Kedua, harus memiliki positive attitude. Ketiga, harus bisa bekerja dalam situasi apapun,” ujar Chef William.
Di samping itu, kata dia, jika memang ingin sukses di dunia kuliner, juga ada hal lain yang harus dimiliki, yakni visioner.
“Pikiran harus satu langkah lebih maju, dalam pengertian tempatkanlah diri mereka dengan pola pikir dan kemampuan di atas posisi yang sebenarnya. Misalnya seorang karyawan biasa harus menempatkan diri sebagai seorang assistant supervisor, demikian juga seorang Assistant Supervisor harus berpikiran dan punya kemampuan seperti seorang supervisor, terus begitu. Jadi bisa memacu dirinya lebih, dengan begitu bisa berkembang lebih cepat di dunia kuliner,” lanjutnya.
Selanjutnya, kata Chef William, seorang calon koki juga harus memiliki target yang jelas. Baik target dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka waktu panjang agar lebih giat belajar dan bekerja.
“Seorang chef juga tidak hanya bisa memasak, tapi juga harus memiliki soft skill, serta bisa berkomunikasi yang baik dengan sesama tim satu departemen atau dengan departemen lain. Selain itu juga harus memiliki conceptual skill, artinya harus selalu punya ide-ide kreatif di bidang kuliner. Karena dunia kuliner selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman,” tegas Chef William.
Menurutnya, SMK jurusan kuliner sudah cukup bagus sebagai lembaga pendidikan untuk masuk ke dunia perhotelan atau hospitality.
“Mungkin saat ini ada kuliah-kuliah hingga jenjang sarjana perhotelan atau sekolah-sekolah memasak yang hanya satu tahun, tetapi sejauh ini saya justru banyak memberikan training atau menerima praktek kerja dari siswa SMK, salah satunya yang dari Kudus. saya lihat mereka bisa berkompetisi di dunia hospitality untuk di Five-star hotel,” ujar Chef William.