Siswa SMP Nyambi jadi Kuli Bangunan, di Kota Bogor Bro!
Jarak antara rumah Ismail dan sekolah lumayan jauh, sekitar 5-6 kilometer.
Agar sepatunya awet, bocah kelahiran Bogor 6 Agutus 2002 ini sengaja pakai sandal. Maklum saja, siswa berprestasi ini setiap harinya jalan kaki ke sekolah.
Karena itu, walaupun masih bocah, tangan dan kaki Ismail tidak sehalus anak-anak seusianya. Telapak tangannya sedikit kasar.
Demikian juga kakinya yang hitam dan pecah-pecah. Namun, wajah Ismail yang tampan dan tutur bahasanya santun bisa menutupi kondisi fisiknya.
Ismail lantas bercerita bila dia harus ikut mencari uang untuk membantu ayahnya yang berprofesi sebagai buruh bangunan. Karena Senin sampai Jumat sekolah, Ismail bekerja Sabtu dan Minggu.
Hari Sabtu, putra Tohir ini menjadi kenek kuli bangunan. Bekerja enam jam dia bisa mengantongi Rp 20 ribu. Di hari Minggu, dia ikut kerabatnya berjualan di pasar dengan bayaran Rp 30 ribu.
Aktivitasnya yang padat itu membuat siswa yang langganan rangking kelas ini tidak punya kesempatan bermain seperti anak-anak lain.
"Kalau nggak kerja nggak bisa dapat uang untuk kebutuhan hari-hari. Uang PIP kan saya tabung 500 ribu untuk kegiatan study tour," ucapnya.