Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sita Bahan Peledak dan Senjata dari Tangan Tersangka Teroris

Rabu, 21 Mei 2014 – 19:53 WIB
Sita Bahan Peledak dan Senjata dari Tangan Tersangka Teroris - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA -- Tim Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap 11 orang yang diduga sebagai tersangka tindak pidana terorisme dalam beberapa waktu terakhir ini.

Ke-11 tersangka itu adalah Rifki, Ramuji, Suyata, Joko Purwanto, Badawi Rachman, Slamet Sucipto, Abdul Rofiq, Rohimat Jauhar, Muhammad Yusuf, Gunawan dan Andi Alkautsar.

Tak hanya itu, Densus juga menyita sejumlah barang bukti. Antara lain 17 pucuk senjata rakitan, edang sedang enam buah, samurai lima buah, pisau lempar sebanyak 25 buah, dan bahan dasar pembuatan bom beserta dokumennya.

"Ada juga bahan peledak yang saat ini sudah disimpan di Sub Den Gegana Boyolali," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (21/5).

Boy menambahkan, diamankan pula mesin bubut yang diduga untuk membuat komponen senjata api. Lantas siapa yang ditargetkan kelompok yang diduga bagian dari jariangan Santoso ini? Boy menegaskan belum ditemukan secara spesifik target-target yang mereka rencanakan.

Yang jelas, kata Boy, dengan melihat latar belakang, langkah persiapan, dan rekam jejak para tersangka patut diduga mereka akan melakukan tindakan yang membahayakan orang lain. "Tidak terlalu sulit memprediksinya," kata Boy.

Lebih jauh dia menerangkan para tersangka yang ditangkap kurun waktu 12 Mei 2014 hingga 16 Mei 2014 ini merupakan Daftar Pencarian Orang yang sudah lama diburu. Memang, kata dia, waktu yang diperlukan untuk meringkus mereka cukup lama, sekitar 10 tahun. (boy/jpnn)

JAKARTA -- Tim Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap 11 orang yang diduga sebagai tersangka tindak pidana terorisme dalam beberapa

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA