Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Situasi Jepang Kian Mengkhawatirkan, Rumah Sakit Merasa Tertekan

Kamis, 05 Agustus 2021 – 21:49 WIB
Situasi Jepang Kian Mengkhawatirkan, Rumah Sakit Merasa Tertekan - JPNN.COM
Warga dengan masker pelindung di wajahnya berjalan di kawasan Stasiun Shinagawa saat jam sibuk pertama usai pemerintah Jepang mencabut status darurat nasional Virus Corona di Tokyo, Jepang, Selasa (26/5). Foto: ANTARA

Pemerintah mengatakan Olimpiade bukan penyebab kenaikan kasus, namun sejumlah ahli mengatakan penyelenggaraannya memberi pesan beragam kepada publik yang sudah lelah harus tinggal di rumah.

Panitia Olimpiade pada Kamis melaporkan 31 kasus COVID-19 baru dalam pesta olahraga itu, sehingga totalnya menjadi 353 sejak 1 Juli.

Masih perlu dilihat apakah pembatasan COVID-19 terbaru, yang umumnya bersifat sukarela, akan berpengaruh banyak ketika varian Delta yang sangat menular telah menyebar dan orang-orang sudah lelah tinggal di rumah.

"Saya tak berpikir bahwa lebih (banyak aturan darurat semu) akan membuat banyak perbedaan - (itu) hanya pernyataan politik," kata Kenji Shibuya, mantan direktur Institut Kesehatan Populasi di King's College London.

Kebijakan terbaru itu muncul setelah publik bereaksi keras terhadap rencana Suga yang akan membatasi perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit hanya untuk mereka yang parah dan berisiko parah, sementara pasien lainnya diminta mengisolasi diri di rumah.

"Situasi sistem kesehatan kita memburuk dan kerangka darurat diperlukan," kata Masataka Inoguchi, wakil ketua Asosiasi Medis Tokyo, kepada sebuah panel beranggotakan para penasihat kota.

Perubahan kebijakan dimaksudkan untuk mengatasi krisis tempat tidur rumah sakit, namun para kritikus mengatakan hal itu bisa menyebabkan kenaikan angka kematian karena kondisi pasien bisa memburuk dengan cepat.

Menanggapi seruan publik dan koalisinya yang berkuasa untuk "berputar balik", Suga mengatakan pada Rabu bahwa perubahan ditujukan bagi wilayah-wilayah dengan lonjakan kasus, seperti Tokyo, dan tidak diterapkan secara seragam di seluruh negara.

Enam prefektur, termasuk kota tuan rumah Olimpiade, Tokyo, telah berstatus darurat penuh hingga 31 Agustus

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close