Skandal E-Mail Guncang Partai Demokrat, Nama Rusia Terseret
jpnn.com - PHILADELPHIA - Skandal surat elektronik memukul Partai Demokrat jelang pembukaan konvensi nasional partai tersebut. Akibatnya cukup telak, chairwoman Debbie Wasserman Schultz mundur dari jabatannya, Minggu (24/7) waktu setempat.
"Saya akan langsung mengundurkan diri begitu konvensi ini berakhir,’’ ujar Wasserman Schultz.
Dalam pernyataan tertulis, perempuan 49 tahun itu meminta seluruh jajaran Komite Nasional Demokrat untuk tetap menjalankan tugas mereka dengan baik. Kesuksesan konvensi, menurut dia, tetap menjadi tanggung jawab bersama. Dia juga akan tetap membuka dan menutup konvensi yang berlangsung empat hari tersebut.
’’Kami telah merencanakan konvensi yang megah pekan ini. Saya harap tim DNC yang selama ini sudah bekerja keras akan tetap mendukung penyelenggaraan konvensi ini dan menjadikannya konvensi Demokrat terbaik,’’ pesan Wasserman Schultz dalam tulisannya.
Senin waktu setempat (25/7) DNC berlangsung di Wells Fargo Center, Kota Philadelphia, Philadephia County, Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Dalam konvensi empat tahunan itu, Demokrat akan menobatkan Hillary Clinton sebagai calon presiden (capres) resmi partai berlambang huruf D dalam lingkaran biru tersebut.
Mantan first lady AS itu akan berpasangan dengan cawapresnya, Tim Kaine. Clinton dan Kaine bakal bersaing dengan pasangan capres dan cawapres Partai Republik, Donald Trump dan Mike Pence, dalam pemilihan presiden (pilpres) November nanti.
Hingga menjelang H-1 Minggu lalu, segala persiapan konvensi sudah tuntas. Tampaknya, Wasserman Schultz sudah merancang semuanya dengan matang. Termasuk mempersiapkan beberapa rencana cadangan sebagai antisipasi. Sayangnya, dia tidak menduga skandal e-mail internal para petinggi komite akan bocor ke media. Apalagi, skandal tersebut mengemuka bersamaan dengan perhelatan konvensi. Sebagai bentuk tanggung jawab, Wasserman Schultz bersedia mundur, tetapi tidak sekarang. Sebab, konvensi telanjur dihelat.
Keputusan itu membuat Bernie Sanders kecewa. Menurut politikus 74 tahun tersebut, Wasserman Schultz harus meletakkan jabatannya sesegera mungkin. ’’Bagaimanapun, dia sudah mengambil keputusan yang paling tepat untuk mundur demi masa depan partai,’’ tegasnya.