Skenario Bikin Setnov Gila saat Sidang, Siapa Viktor?
jpnn.com, JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) KPK berupaya membongkar dugaan rekayasa kecelakaan Setya Novanto pada 16 November 2017, yang diwarnai tawaran skenario membikin mantan ketua DPR itu gila.
Jaksa menghadirkan Setnov sebagai saksi kunci perkara merintangi penyidikan (obstruction of justice) dengan terdakwa dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo, Jumat (27/4).
Baik jaksa maupun hakim pun mencecar Setnov dengan berbagai pertanyaan seputar kronologi kecelakaan sampai rawat inap di RS yang berlokasi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu. Namun, Setnov berkali-kali menjawab tidak tahu dan tidak ingat. Mantan ketua DPR itu mengklaim, semua insiden yang terjadi saat pengejaran penyidik KPK itu bukan rekayasa.
”Sebelumnya ada saksi yang mengatakan bahwa saudara pernah bilang ke perawat tolong pasang perban, apa itu benar?,” tanya hakim ketua Mahfudin kepada Setnov.
”Nggak pernah,” jawab Setnov. Bukan itu saja, hakim juga mempertanyakan kenapa peristiwa kecelakaan terjadi di dekat lokasi RS. ”Kok bisa kebetulan (berdekatan) begitu?,” sindir Mahfudin.
Di luar itu, di persidangan kemarin terungkap bahwa Fredrich Yunadi (mantan pengacara Setnov) ingin membuat Setnov seolah-olah gila dalam sidang e-KTP. Upaya itu ditengarai bagian dari skenario menghalangi proses hukum Setnov oleh KPK. Hal tersebut terungkap dari percakapan Fredrich dengan seorang bernama Viktor.
”Dia (Setnov) jadi selalu sidang itu dibikin gila, dokter periksa dia (Setnov) gila. Nanti abis itu cabut lagi dia (Setnov) gilanya,” ujar Viktor dalam rekaman percakapan yang diputar JPU KPK tersebut. ”Emang bisa?,” kata Fredrich menanggapi pernyataan Viktor.
”Kemarin itu saya bilang, “kamu bener yakin?”, “yakin saya kirim hantu gunung,”. Nanti pas diperiksa gila,” imbuh Viktor.