Sleman Bakal Terapkan Minggu Tenang Covid-19 Usai Libur Akhir Tahun
Joko mengatakan, jika wacana ini diterapkan maka diharapkan masyarakat juga dapat mematuhinya, sehingga masyarakat sementara selama satu minggu cukup di rumah saja dulu.
"Penerapannya disesuaikan di masyarakat, tidak harus menutup semua akses masuk. Tetapi lebih kepada upaya untuk menahan diri untuk tidak bepergian dan patuh protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, dengan upaya ini diharapkan penyebaran COVID-19 dapat lebih dikendalikan dan dapat ditekan, dan tidak sampai terjadi lonjakan kasus positif COVID-19.
Karena ini juga berkaca dari kejadian lonjakan kasus COVID-19 pascaliburan panjang cuti bersama pada akhir Oktober 2020, di mana setelah itu terasa terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 mulai pada pertengahan November 2020.
Sementara itu tambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Sleman selama sepekan tercatat pada 8 Desember terdapat penambahan sebanyak 122 kasus postif, dengan jumlah pasien dinyatakan sembuh sebanyak 25 kasus.
Kemudian pada 9 Desember terdapat tambahan 82 kasus positif dan 118 kasus sembuh, 10 Desember 106 kasus positif dan 38 kasus sembuh, 11 Desember 62 kasus positif dan 37 kasus sembuh.
Kemudian pada 12 Desember tercatat ada tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 122 kasus dan kasus sembuh sebanyak 36 kasus.
"Kasus penyebaran COVID-19 di Sleman pada beberapa waktu terakhir didominasi oleh kasus kontak erat dengan kasus positif. Dari rata-rata kami, setiap satu orang kasus positif di Sleman berpotensi menularkan kepada tiga orang di sekitarnya. Terutama untuk kasus tanpa gejala atau asimtomatik," katanya. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: