SMS Terakhir Hendra Rico, Sipir yang Tewas di Lapas Tanjunggusta
Minggu, 14 Juli 2013 – 00:05 WIB
Setelah mengenali bagian kaki korban, spontan Limey tersedak. Ia tidak dapat lagi menahan tangis dan jeritan kesedihannya. “Udah pasti ini dia… udah pasti. Kuku kakinya baru tumbuh, ada bekas operasi di kakinya. Kenapa kayak gini sampe nggak bisa lagi ditandai,” teriak Limey seraya berlinang airmata. Ia langsung mencari-cari tempat untuk menyandarkan tubuhnya yang lemas.
Tak berapa lama, ia meluruskan kakinya sembari duduk di pinggiran got di depan pintu ruang otopsi. Matanya melihat penuh kepedihan ke arah pintu ruang itu. Diraihnya sebotol air putih, diteguknya sedikit demi sedikit. Ia terdiam… lalu menangis lagi. Bibirnya terlihat gemetar.
Kepada Sumut Pos (Grup JPNN) yang menemuinya, gadis yang bekerja sebagai bidan di RS Bunda Thamrin ini mengisahkan kisah cintanya dengan korban.