Soal Jalur Belakang SNMPTN & SBMPTN, Pejabat Kemendikbudristek Beri Penjelasan
jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam menyampaikan, penentuan kelulusan seleksi masuk di perguruan tinggi negeri (PTN) selalu berdasarkan capaian akademik. Seleksi tersebut berdasarkan peringkat dan program studi (prodi).
Adapun pemeringkatan itu bukan hanya rapor, tetapi juga prestasi bahkan peserta bisa mengetahui hasil tesnya.
“Yang nilainya rendah diterima dan tinggi tidak diterima, itu tidak mungkin. Kalau ada info jalur belakang itu bohong," kata Nizam mengawali silaturahmi merdeka belajar (SMB) yang digelar secara daring melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Kamis (3/2).
Dia menyarankan bagi siswa yang ingin tembus ke PTN impian, ukirlah prestasi di SMA agar sukses mengikuti tes.
Lebih lanjut, Dirjen Nizam mengingatkan ketatnya persaingan dalam ujian, ada perbandingan yang jauh sekali antara peserta yang diterima dengan pendaftar. Rasio peserta yang diterima menyesuaikan dengan jumlah ketersediaan bangku di perguruan tinggi.
Merespons stigma di masyarakat bahwa yang mampu membayar uang kuliah lebih tinggi, akan diprioritaskan untuk diterima di perguruan tinggi, Nizam membantahnya. Dia justru mengimbau agar orang tua mengisi data sesuai dengan kondisi riil.
“Misalnya mampu lima juta jangan ditulis 50 juta. Ini tidak berdampak pada diterima atau tidaknya, tetapi akan menjadi penentu besaran uang kuliah yang akan dibebankan kepada orang tua,” tegasnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi P. Widyobroto menjelaskan, pihaknya membantu para rektor untuk mendapatkan calon mahasiswa yang unggul.