Soal Sepele dengan Pertaruhan Jabatan
Pilih Merokok atau Tinggalkan JabatanSenin, 20 September 2010 – 01:10 WIB
Mereka bukan perokok, mereka setiap hari... dipaksa menghirup asap rokok. Orang bilang... mereka perokok pasif. Bulikku yang satu terpaksa kerja di satu ruangan... di kantornya... yang isinya orang-orang yang.... semuanya perokok.
Bulikku yang satunya lagi, suaminya perokok berat. Dia habiskan waktunya... bercengkerama, makan, tidur dengan suaminya yang tidak pernah lepas dari rokok... Aku pikir.... mereka ini, bulik-bulikku, sejatinya para korban orang-orang yang kurang peduli...
Duh Gusti... ampunilah dosa2 bulik-bulikku itu... Juga, limpahkan kasih-MU bagi yang lain, yang tidak berdaya, para korban perokok. Duh Gusti... berilah petunjuk kepada orang-orang yang kurang peduli itu...
Duh Gusti... terima kasih dan puji syukur... aku haturkan. Nyatanya... Engkau telah berikan kekuatan padaku dan kawan2ku untuk jadikan bilik, lorong, selasar, dan ruang-ruang majelis tempatku bekerja... terbebas dari kurang peduli. (Murtaqi Syamsuddin, direktur bisnis dan manajemen risiko)