Soeharto Bapak Pembangunan atau Guru Korupsi?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego menyatakan, sampai saat ini belum ada putusan pengadilan yang menyatakan Presiden Kedua RI Soeharto terbukti bersalah karena korupsi. Namun, faktanya Soeharto sudah membuat orang-orang dekatnya kaya.
“Masalah politik kan bukan hukum saja. Tanpa dikatakan siapa Soeharto sejak awal kita sudah tahu siapa dia,” ujar Indria dalam diskusi bertitel Soeharto: Bapak Pembangunan Atau Guru Korupsi di Jakarta, Senin (24/12).
Mantan asisten wakil presiden bidang politik dan keamanan di pemerintahan BJ Habibie itu mengatakan, aktivis 1998 menganggap Soeharto sebagai inspirator bagi koruptor. Selain itu, ada pula yang menyebut Soeharto sebagai guru korupsi.
“Kita sudah sepakat dengan semua itu dan masalah itu adalah hanya soal istilah saja. Lantas apakah Soeharto sebagai guru korupsi, ya kita semua sepakat lah," katanya.
Akademisi yang bergabung di LIPI sejak 1975 itu mengaku telah mengkaji banyak hal tentang Orde Baru, termasuk pribadi Soehato. Menurutnya, Soeharto memang pintar karena mampu berkuasa selama 32 tahun dengan memainkan peran sebagai entrepreneur politik.
“Sehingga setiap orang tunduk dan patuh pada kekuasaan yang dipegangnya. Sosoknya demikian kuat,” ulas dalam diskusi yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) itu.
Selain itu, kata Indria menambahkan, Soeharto juga menggunakan tentara dan intelijen untuk menopang kekuasaan. Bahkan, indonesianis kondang Benedict RO Anderson menyebut Soeharto sebagai bapak neopatrimonialisme.
Soeharto, tutur Indira, memegang dan mengontrol kekuasaan dengan ketat. Siapa pun yang berseberangan dengannya langsung disikat, sedangkan yang dekat diberi berbagai kemudahan.