Soekirno Martosoekardjo, Setelah 48 Tahun 'Terjebak' di Rusia
Hanya Obati Rindu, Belum Ingin Jadi WNI LagiKamis, 01 Juli 2010 – 08:07 WIB
Soekirno lantas mengenang kembali masa-masa saat dirinya tertahan di Rusia yang ketika itu bernama Uni Soviet. Pada 1962, dia menjadi salah seorang mahasiswa pilihan untuk mewakili Indonesia menempuh studi di Rusia dalam program pertukaran pelajar. Di sana, Soekirno memenuhi cita-cita sebagai mahasiswa program studi kedokteran di Moskow.
Tiga tahun berselang, tepatnya 1965, terjadi pergolakan politik di Indonesia. Setahun kemudian, Presiden Soekarno tidak lagi berkuasa. "Ketika itu Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Rusia membentuk organisasi mahasiswa progresif yang tidak setuju dengan "kudeta" Soeharto," kenang dia.
Soekirno memang aktif dalam organisasi yang notabene mendukung Presiden Soekarno tersebut. Namun, keikutsertaan itu justru menjadi bumerang. Bersama 12 anggota pimpinan organisasi tersebut, paspor Soekirno dicabut pemerintah atas perintah Presiden Soeharto.