Solo Festival Gamelan 2017 Ikut Heboh di Dunia Maya
“Beberapa lagu dipadukan dengan alat musik modern seperti terompet, biola dan perkusi. Ini memukau penonton audience di dunia nyata dan dunia maya, tak terkecuali Walikota Surakarta,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta, Sis Ismiyati, ikut angkat topi dengan semangat bocah-bocah GenPi tadi.
Apresiasi tinggi langsung diberikan untuk GenPi Jateng dan yang lainnya di Lombok Sumbawa, Jabar, Sumbar, Aceh, Jatim, Maluku serta Sumsel yang baru dilaunching akhir pekan silam.
"Terimakasih kawan-kawan GenPi. Partisipasi kawan-kawan di dunia maya sangat luar biasa. Gara-gara itu tema 'Gangsa Ngerukunake Bangsa' jadi bahan perbincangan netizen. Dari yang nggak tahu jadi paham. Yang tahu, jadi makin cinta. Tema yang diangkat adalah toleransi antar masyarakat melalui pendekatan budaya. Dan itu sukses dipromosikan dengan baik hingga seluruh pelosok negeri,” tutur Sis Ismiyati.
Pesan yang ingin disampaikan langsung diterima dan audience meresponsnya dengan positif.
"Pesannya tersampaikan. Bangsa kita sedang diuji dengan perbedaan. Harus kita perkuat rasa persatuan. Seperti seperangkat gamelan, meski berbeda-beda, jika dimainkan bersama bisa menghasilkan irama yang indah," kata Ismi.
Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo juga ikut senang atas keberhasilan kegiatan ini.
“Setiap kelurahan di Surakarta akan diberi Slendro Pelok satu pangkon. Budaya ini harus kita lestarikan. Terima kasih sekali untuk Mas Lukas dan Mas Priyo adalah komposer yang luar biasa. Terimakasih juga GenPi. Tahun depan kita adakan kembali yang lebih dahsyat lagi,” ujar Hadi.