Solok dan Solok Selatan, Tawarkan Kuliner dan Alam
Disbudpar Solok Selatan juga diharapkan bisa cepat membuat cerita dari setiap objek wisata yang ada. Misal, konon ada rumah gadang yang selesai dibangun dalam semalam, berikut nama dan legendanya. “Cerita tersebut bisa dijual tour operator dan menarik wisatawan datang ke
Solok Selatan,” katanya.
Hal penting lainnya yang harus jadi perhatian adalah ketiadaan rambu-rambu sebelum dan saat masuk beberapa objek wisata. “Yang paling berat adalah masalah buruknya akses jalan ke Solok Selatan via Solok, terutama kalau bawa rombongan besar dan pakai bus. Apalagi jarak Padang-Muaralabuh cukup jauh. Saya harap sebelum even Tour de Singkarak, benar-benar sudah selesai diperbaiki,” harapnya.
Untuk memenuhi standar pelayanan yang nyaman bagi wisata, para pegiat wisata dan ASITA Sumbar mengaku siap memberikan pelatihan. Utamanya bagi pemandu wisata lokal yang menguasai situasi, kondisi dan cerita tentang objek wisata. “ASITA bersama para pegiat wisata di Solok Selatan siap memberikan training Bahasa Inggris praktis untuk pemandu dan pemilik homestay,” katanya.
Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria sangat menyambut antusias turun tangannya para pegiat wisata dan ASITA dalam memajukan wisata Solok Selatan. Dia berjanji membantu semaksimal mungkin program dan kegiatan pemberdayaan sadar wisata di Solok Selatan. “Sejumlah catatan itu menjadi PR bagi kami. Akan segera kami benahi,” terang Muzni.
Soal pengembangan wisata, Solok juga tak mau ketinggalan. Hari ini (9/5), digelar pertemuan pegiat wisata di Alahanpanjang yang dihadiri Bupati Solok, Gusmal dan mantan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kegiatan ini dimotori pegiat wisata Solok, Donni Mardan.
Para peserta akan dibawa mengunjungi objek wisata eksotis seperti Danau Kembar dan Bukit Cambai Danau Talang. Menpar Arief Yahya mengingatkan agar 3A --Atraksi, Akses dan Amenitas--- nya diperhatikan betul. Rumus dasar pengembangan destinasi itu harus menjadi standar di semua kawasan yang ingin dikembangkan sektor pariwisatanya.
Problem klasik seperti toilet dan kebersihan juga harus dicermati. Agar wisatawan atau costumers yang datang tidak kecewa dibuatnya.(jpnn)