Solok dan Solok Selatan, Tawarkan Kuliner dan Alam
jpnn.com - SUMBAR - Gerakan memajukan sektor pariwisata Sumatera Barat terus menggelinding. Setelah kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan booming, kini Solok Selatan dan Solok berkomitmen membenahi destinasi wisata di daerah itu. Potensinya dinilai sangat besar, namun selama ini minim ekspos dan kurang dipasarkan para travel agent.
“Solok Selatan dan Solok punya banyak tempat yang eksotis, perpaduan antara keindahan alam dan bangunan, wisata kuliner yang mendunia, budaya dan adat istiadat yang unik serta penuh warna juga wisata sejarah. Satu tempat dengan perpaduan sempurna antara wisata alam, budaya, sejarah dan tentu saja kuliner,” terang Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, Senin (9/5)
Menurut Muzni, Solok Selatan yang berada di gugusan Bukit Barisan itu memiliki alam yang masih perawan. Ada Istana Raja Alam Surambi Sungai Pagu yang bisa dinikmati. Belum lagi eksotisme Perkampungan Seribu Rumah Gadang, kawasan yang dipenuhi deretan rumah gadang yang gonjongnya bervariasi menembus cakrawala. Belum lagi kesegaran alami di perkebunan teh yang berada di kaki Gunung Kerinci.
Pesona alamnya makin terasa komplit lantaran kawasan ini juga dibalut sejumlah air terjun berpanorama keren. Ada air terjun Tansi Ampek, air terjun Timbuln serta Air Malanca yang bisa dinikmati wisatawan. Belum lagi, eksotisme Danau Bontak di kaki Gunung Kerinci, Air Panas Sapan, goa di beberapa tempat serta arena arung jeram di Sungai Batang Sangir dan Sungai Batang Bangko.
“Karenanya akhir pekan lalu saya mengajak Bupati Solok, Gusmal, serta para pegiat pariwisata dan pengurus DPD Asosiasi Agen Tur dan Travel Indonesia (ASITA) Sumatera Barat untuk mengunjungi Solok Selatan. Kami ingin mengangkat potensi wisata Solok Selatan hingga menuju level dunia,” tambah Muzni.
Muzni termasuk beruntung. Ketua DPD ASITA Sumbar, Arlan Dikusnata, ternyata berada di barisan yang sama dengan Muzni. Setelah mengunjungi Solok Selatan, akhir pekan silam, Arlan mengaku sangat terkesima. Panorama alam dan kekayaan adat istiadat di daerah yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi itu, dinilai sangat layak untuk dijual.
“Travel agent ingin mengetahui apa saja objek wisata di Solok Selatan yang sudah layak dipasarkan dan siapa target wisatawannya. Jika belum siap, bagaimana upaya bersama untuk membenahinya? Ternyata objek wisata di sini banyak yang bagus-bagus dan menarik untuk dikemas jadi paket wisata,” ujar Arlan.
Dari catatannya setelah menyusuri sejumlah objek wisata, terungkap beberapa hal yang perlu dibenahi. Misalnya kawasan Seribu Rumah Gadang. Kawasan ini dinilai sudah layak untuk dipasarkan ke wisatawan. Namun, toilet dan kebersihan harus dibenahi. “Wisata minat khusus di Solok Selatan sudah layak dijual dengan ikon utama Seribu Rumah Gadang. Tapi, toilet harus dibenahi. Baru ada satu toilet duduk yang tersedia. Ini harus segera dibenahi bila ingin serius menggarap wisatanya,” ungkapnya