Sori, Sekjen PDIP Sudah Tak Percaya LSI Denny JA
jpnn.com, JAKARTA - Hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang mengunggulkan duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno tak membuat PDI Perjuangan sebagai pengusung duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) lantas pesimistis.
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru meragukan survei LSI Denny JA. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, publik sudah paham dengan rekam jejak lembaga survei yang dirintis Denny JA itu, termasuk prediksi yang meleset jauh saat pilkada DKI putaran pertama yang digelar 15 Februari lalu.
“Denny JA memang piawai di dalam memanfaatkan momentum politik. Pilkada putaran pertama menjadi bukti bagaimana survei Denny JA hanya menjadi alat pemenangan, sehingga hasilnya pun meragukan,” ujar Hasto melalui layanan pesan singkat, Senin (17/4).
Lebih lanjut Hasto buka-bukaan soal LSI Denny JA. Pada Pilkada Serentak 2015, Hasto mengaku sempat ditawari jasa konsultasi politik LSI oleh Denny JA.
Ternyata, kata Hasto, ujung-ujungnya tetap uang. “Saat itu saya ditawari beliau (Denny JA, red) bagaimana PDI Perjuangan bisa memenangkan calon di pilkada serentak tanpa keluar uang, bahkan saya ditawari dapat uang. Begitu motifnya sudah dana, tawaran jasa pemenangan pun tidak saya layani,” ungkap Hasto.
Anehnya, kata Hasto, LSI sudah lantang menyatakan duet Anies-Sandi bakal menang. Padahal, survei itu masih harus diuji pada coblosan pilkada DKI yang digelar Rabu lusa (19/4).
“Tapi sekarang sudah dijadikan klaim kemenangan bahkan sebelum pilkada berlangsung sebagaimana disampaikan oleh pidato Bapak Prabowo yang terkesan tendensius dan terlalu menyudutkan pasangan Ahok-Djarot,” pungkasnya.
Untuk diketahui, LSI Denny JA pada 7-10 April lalu melakukan survei terhadap 440 responden yang dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Hasil survei dengan margin of error 4,8 persen itu menempatkan duet Anies-Sandi memiliki elektabilitas 51,4 persen.