Sowan ke Al Falah Ploso, PDIP Diskusi soal Islam-Nasionalis
Dan sekarang ini, di momentum Pilkada Jawa Timur dimana PDI Perjuangan punya keinginan kuat untuk bersama-sama dengan NU, maka itu menjadi hal yang sangat menggembirakan.
"Sekarang mudah-mudahan kelakon (terlaksana), kami sudah minta Gus Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) untuk mencalonkan Gus Ipul (Saifullah Yusuf). Apalagi ketika PDI Perjuangan juga bisa menyetujui calon yang diusung NU," tuturnya.
Sementara itu, Basarah menyampaikan bahwa selain untuk meminta masukan, pertimbangan, dan aspirasi soal Pilkada Jatim, hal penting yang ditekankan adalah soal bagaimana menyikapi ancaman ideologi yang belakangan ini mulai muncul.
"Kami meyakini, dengan beriringan antara Nasionalis-Islam, antara PDI Perjuangan dan Nahdliyin, dengan bahu-membahu upaya-upaya yang mengancam ideologi bangsa akan mampu diatasi dengan baik ," ungkap Basarah.
Pesan penting lain yang juga disampaikan Basarah dalam pertemuan itu yakni soal masih terus dilakukannya propaganda dan fitnah terhadap Bung Karno, PDI Perjuangan, dan juga terhadap Presiden Jokowi yang dikaitkan dengan PKI dan komunisme.
"Yang sebut Bung Karno komunis dan PDI Perjuangan komunis adalah pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Tuduhan itu tidak benar sama sekali, fitnah yang amat keji. Mohon para Kiai NU juga membantu untuk meluruskan, kami mohon pak kiai jangan diam saja kalau Bung Karno dibilang komunis karena Bung Karno sejatinya adalah seorang santri," kata Basarah.
Setelah sowan ke Kiai Zainuddin, Basarah dan rombongan langsung menuju makam KH Chamim Jazuli (Gus Miek). Ulama kharismatik yang merupakan adik dari KH Zainuddin Jazuli semasa hidupnya dikenal sebagai kiai nyeleneh dan dianggap sebagai salah satu Wali Allah. Saat ziarah ke makam Gus Miek, doa dipimpin langsung putra KH Zainuddin Jazuli, Gus Toif.