Spanduk #2019GantiPresiden Terbentang di Tanah Suci
Dalam konteks seperti ini, Bawaslu mengaku sulit adanya dugaan pelanggaran, karena masalah ini perlu pengkajian yang lebih mendalam. Namun, pihaknya menghimbau kepada para jemaah haji seharusnya lebih fokus melaksanakan ibadah ketimbang terlibat dalam persolan politik praktis.
"Justru yang lebih penting itu menurut saya, yang perlu disikapi masyarakat terkait pengumuman daftar calon sementara (DCS) yang sudah diumumkan KPU. Peran dan partisipasi aktif masyarakat di sini diperlukan guna melakukan penilian dan tanggapan terhadap calon wakil rakyatnya," pintanya.
Beredarnya foto itu membuat ramai dunia maya. Ada yang mendukung, ada juga yang mengkritik sikap yang dilakukan oleh jamaah haji tersebut.
Akun @BdgLautanApi lebih mendukung gerakan jamaah haji yang membentangkan gerakan ganti presiden. "Salut salut. Padahal di sana ada Kyai Maman. Muarar Sirait. Bupati dan Wakilnya pun dari PDIP tapi mereka tetap semangat Ganti Presiden," ujarnya.
Lebih lanjut akun @bdg01_asma mengapresiasi gerakan ini karena tidak takut terhadap berbagai tekanan yang ada. Justru, sambung dia, semakin ditekan, daya ledaknya makin besar.
"Hambat sana hambat sini, muncul disana muncul disini.. Ibarat membendung aliran air deras, sekuat apapun dihambat akan muncul ditempat-tempat lain bahkan akan menjadi air bah yang siap menenggelamkan rezim penghambat lebih cepat," ujar akun @ summa_isme.
Pandangan senada diucapkan akun @Mahendradatta. Baginya, sikap pemerintah yang melarang gerakan ini tidak berpengaruh kepada rakyat. "Hambat sana hambat sini, muncul disana muncul disini."
Melihat dukungan yang begitu kuat, akun @tjw_70974 mengingatkan kepada Jokowi agar tidak ngotot untuk menjadi presiden kembali. "Andai Pak Jokowi peka situasi ini harusnya jangan berharap 2 periode.. 1 periode tuntas saja sudah ampun-ampunan. Karena demikian masifnya yang menghendaki beliau untuk 1 periode saja. Belum pernah ada akasi semacam ini.. Di negeri orang lagi."