SPBU Masih Jual Pertamax Rp 12.200
jpnn.com - PADANG - PT Pertamina (Persero) per tanggal 22 November 2014 resmi menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis pertamax menjadi Rp 9.950 per liter. Turunnya harga pertamax karena harga minyak dunia turun.
Kebijakan yang sudah diberitakan berbagai media massa itu, membuat masyarakat ramai mendatangi SPBU. Namun, setelah sampai di SPBU ternyata harganya masih Rp 12.200 per liter.
Zul Hefri, pengawas SPBU Jati Sehati Padang kepada Padang Ekspres (Grup JPNN), Minggu (23/11) mengatakan pihaknya belum menerima kabar dari Pertamina terkait penurunan harga pertamax turun sehingga SPBU tersebut masih menjual dengan harga normal.
"Kami belum mendapat kabar bahwa harga pertamax telah turun. Jadi, harga pertamax masih dalam kondisi normal seperti harga sebelumnya. Kebetulan saat ini stok pertamax kami di SPBU Jati Sehati ini sedang kosong sejak empat hari lalu. Karena harga premium harganya naik, permintaan konsumen terhadap pertamax meningkat dan stok habis," katanya.
Dia melanjutkan, untuk saat ini SPBU Sehati telah mengajukan pemesanan atau delivery order (DO) pertamax untuk dikirim, namun belum juga datang. "Dulu untuk pertamax biasanya kami mengambil di Jambi. Namun, sekarang ambil di Padang karena di Pertamina Bungus telah menyediakan pertamax. Untuk stok pertamax kami biasanya DO 8.000 liter," ungkapnya.
Dia menyebutkan, sejak harga premium naik, masyarakat mulai berangsur-angsur beralih menggunakan pertamax. Selain selisih harga premium dan pertamax tidak begitu besar nominalnya, dengan pertamax membuat performa mesin menjadi optimal.
"BBM premium harganya Rp 8.500 per liter, sedangkan pertamax Rp 12.200 per liter. Jadi selisih harga premium ke pertamax cuma Rp 3.700 sehingga banyak masyarakat yang membeli pertamax," jelasnya.
Hal senada disampaikan Basri, pengawas SPBU Sawahan Padang. Dia juga mengatakan harga pertamax belum turun. Biasanya, setiap ada kenaikan harga BBM pasti ada kabar dari pihak Pertamina. Tapi kemarin belum ada kabar.