Spirit Menanam “Reborn†di Bukit Wartawan
Sabtu, 23 Maret 2013 – 20:47 WIB
“Workshop ini mencakup dua sasaran, pertama, menginspirasi peserta akan penting dan mendesaknya budaya menanam. Kedua, mengajari teknis, bagaimana memberdayakan setiap jengkal tanah untuk pohon. Bagi Djarum Foundation, edukasi lingkungan semacam ini sudah dilakukan sejak tahun 1989, dan secara konsisten dijalankan hingga saat ini,” tambah Primadi M Serad, Program Director Djarum Foundation.
Pertanyaannya, mengapa di Wonosobo yang jauh di Jawa Tengah sana? “Yang pasti, Bukit Wartawan itu di seluruh penjuru dunia tidak akan ditemukan, karena hanya ada di Wonosobo. Hanya wartawan Indonesia saja yang punya bukit konservasi, bukit untuk water catching area. Hanya wartawan Indonesia juga yang selain ahli reportase juga peduli lingkungan? Kebetulan, Bupati Wonosobo H Kholiq Arif juga mantan wartawan? Lengkap sudah, alasan mengapa kegiatan berskala nasional seperti ini dipusatkan di daerah,” jelas Primadi.
Bupati Kholiq Arif menambahkan, bahwa selama ini dirinya menggunakan istilah “pohon”, “menanam”, dan “lingkungan” sebagai sarana untuk menjangkau apa saja. Tembok-tembok perbedaan, sekat-sekat konflik, barikade aliran, semua bisa diterobos dengan tiga password di atas. “Menanam pohon, mencintai lingkungan, bersahabat dengan alam itu menjadi kata kunci bagi saya. Karena itu, di Wonosobo saya punya Bukit Pramuka, Bukit Wartawan, Bukit Volkwagen, dan lainnya, yang menjadi monumen yang lebih bermakna bagi anak cucu kita,” ujar Bupati Kholiq Arif.