Spirit Raden Patah & Sunan Kalijaga Ada di Sosok Jokowi-JK
jpnn.com - DEMAK- Wejangan dan petunjuk didapatkan rombongan peziarah Wali Songo DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), saat singgah dalam perjalanannya. Ikhtiar ukhrowi mereka berbuah refleksi, tentang sosok pemimpin ideal masa depan bangsa Indonesia.
"Kami telah berdoa di depan makam Sunan Kalijaga dan Raden Patah sebagai para penggerak agama Islam di Jawa, ada kekuatan spiritual bagi rombongan peziarah untuk bisa lebih optimis mengambil posisi memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pilpres mendatang," ungkap Wasekjen DPP PKB Fatchan Subchi di tengah perjalanan menuju makam Sunan Muria, Senin (16/6).
Di tengah lantunan surat Yasin dan Al-Fatihah, Fatchan menguraikan bahwa rombongan seakan dipertemukan pada sebuah gambaran sosok pemimpin. Setelah doa-doa dikumandangkan, ia merasakan energi positif yang memancarkan sosok Jokowi-JK sebagai calon pemimpin ideal seperti layaknya Raden Patah dan Sunan Kalijaga yang dihormati rakyatnya di masa silam.
"Kesembilan waliyullah, terutama Sunan Kalijaga selalu memimpin dan membimbing rakyatnya menuju keislaman yang damai dengan cara yang sabar dan nerimo. Oleh karena itulah, figur Jokowi dan JK tergambar sempurna di antara doa-doa kami sebagai sosok pengganti para wali yang dengan kesabarannya bisa mewujudkan tatanan hidup bermasyarakat yang damai," papar Fatchan.
Ia pun berharap, refleksi sosok pemimpin yang sabar bisa ditangkap pula oleh segenap kalangan. Bahwa Indonesia di masa depan butuh pemimpin yang mengayomi serta menyejahterakan rakyatnya secara merata.
Bila rombongan ziarah Wali Songo DPP PKB menemukan citra baru seorang pemimpin dalam perjalanannya, para ulama juga punya pandangan plus soal Jokowi. Menurut mereka, calon presiden nomor urut 2 yang akrab dengan masyarakat akar rumput itu, punya energi positif kemenangan.
"Jokowi-JK tidak bisa dibendung, pasti menang. Bagi para kiai, pasangan capres-cawapres tersebut adalah harga mati karena soal ideologi," jelas penasehat Rabithah Ma'ahid Islamiyah Jawa Tengah KH Badawi Basyir.
Putra ulama asal Kudus KH Ahmad Basyir ini memastikan, pilihan para kiai kampung selalu menjadi panutan masyarakat. Apalagi, ujarnya, kiai yang tinggal melebur dengan rakyat akar rumput, punya hubungan erat dengan masyarakat sekitar pesantren.