Sri Paus: Pelestarian Lingkungan Tak Efektif tanpa Keadilan Sosial
jpnn.com - Masalah deforestasi dan hilangnya keragaman hayati di banyak negara di dunia saat ini tidak boleh diperlakukan sebagai masalah lokal, karena telah mengancam masa depan planet bumi. Begitu kata pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Madagaskar akhir pekan ini.
Berbicara kepada presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, kabinetnya dan pejabat lainnya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa beberapa orang mendapatkan untung dari penggundulan hutan yang berlebihan dan hilangnya spesies yang terkait.
"Kerusakan keanekaragaman hayati itu membahayakan masa depan negara dan bumi, rumah kita bersama," katanya.
Merujuk pada kebakaran yang melalap hutan Amazon di Brasil beberapa waktu terakhir, Paus Fransiskus menekankan pentingnya melindungi alam.
"Hutan terakhir terancam oleh kebakaran hutan, perburuan liar, penebangan hutan-hutan berharga yang tidak dibatasi. Keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan terancam oleh barang selundupan dan ekspor ilegal," ujarnya, seperti dimuat Reuters.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Sambangi Mozambik demi Mengubur Konflik 4 Dekade
Salah satu hal yang dapat dilakukan sebagai solusi adalah upaya mencapai keadilan sosial. Sehingga orang-orang yang mata pencahariannya merusak lingkungan memiliki cara lain untuk bertahan hidup.
"Tidak mungkin ada pendekatan ekologis sejati atau upaya efektif untuk melindungi lingkungan tanpa pencapaian keadilan sosial yang mampu menghormati hak atas tujuan bersama barang-barang Bumi, tidak hanya dari generasi sekarang, tetapi juga dari generasi yang akan datang," tegasnya.