Sriwijaya FC ke Semifinal, Beto Lemparkan Kaus ke Suporter
Skuat Jakabaring harus menunggu hingga menit 71 untuk bisa melepaskan diri dari tekanan dan permainan rapat Arema. Bahkan, selama babak pertama pemain Sriwijaya FC tidak bisa bermain sebagaimana yang diinginkan.
Di babak pertama, Sriwijaya FC kesulitan menembus pertahanan Arema FC. Variasi serangan dengan memanfaatkan umpan-umpan pendek dan bola panjang langsung ke jantung pertahanan lawan juga gak banyak memberikan ancaman kepada Arema.
Bahkan, di 45 menit pertama ini, permainan tim berjuluk Singo Edan yang dimotori Rodrigo dos Santos lebih mengancam meski penguasaan bola dipegang Sriwijaya FC.
Tercatat, selama babak pertama penyerang Arema sekali head to head dengan kiper Teja Paku Alam dan berhasil melakukan shooting on goal dua kali dan tiga kali off target. Sementara Sriwijaya FC hanya sekali tembakan itu pun off target.
Memasuki babak kedua, Arema yang kali ini diperkuat dua pemain asing terus meneror pertahanan Sriwijaya FC. Pertandingan baru berjalan 13 menit Bio Paulin membuat pelanggaran di kotak penalti sendiri karena mendorong striker Arema FC setelah kalah sprint. Beruntung kiper Teja Paku Alam mampu membaca arah bola hasil eksekusi Ahmet Atayev.
Bio membalas kesalahan yang dibuatnya tiga menit kemudian dengan mencetak gol setelah sukses menanduk bola hasil sepak pojok. Gol itu langsung naikkan adrenalin pertandingan yang awalnya berjalan santai.
Hingga akhirnya Sriwijaya FC sukses gandakan kedudukan melalui tendangan bebas Syahrian Abimanyu. Arema mampu perkecil ketertinggalan melalui penalti Ahmad Nur Hardianto (83'). Gol Arema itu direspons Beto sehingga Sriwijaya FC menang 3-1.
“Arema yang memainkan compact defense sambil menunggu kesalahan pemain kami kemudian counter attack saat bisa merebut bola. Sementara pemain kami sering telat antisipasi permainan mereka. Pada saat itu permainan kami kurang melebar.