Sstt... Ada Jenderal Kuasai Lahan di Batam sampai Investor Kesulitan?
jpnn.com - BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam membuka diri jika harus menjalani pemeriksaan terkait pengelolaan lahan di Batam. Menurut Kepala BP Batam, Mustofa Wijaya, pihaknya sudah menyiapkan data tentang kepemilikan lahan di pulau industri yang berdekatan dengan Singapura itu.
"Kami siap diaudit, semua data aset lahan maupun pengalokasian lahan jelas. Datanya sudah kami siapkan," ujar Mustofa seperti dikutip batampos.co.id.
Menurut Mustofa, saat ini pun BP Batam sedang menjalani audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "BPK lagi datang, mereka lagi melakukan audit," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menunjukkan kegusarannya karena mendapat informasi tentang mafia lahan di Batam. Menurutnya, banyak lahan di Batam dikuasa pihak tertentu tapi tidak dimanfaatkan.
Luhut menyebut praktik itu menyulitkan investor yang butuh lahan untuk berinvestasi. Mantan kepala staf presiden itu sampai merasa perlu meminta KPK mengusut dugaan mafia lahan di Batam.
Sedangkan Deputi III Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Istono menyatakan, selama ini pengalokasian lahan selalu mengacu aturan yang ada. “Kami sangat siap kalau mau diaudit," ujar Istono.
Ia justru mengaku malah senang kalau KPK turun ke Batam. "Biar semua terbuka, siapa saja yang punya lahan (kosong) itu. Jenderal mana, pihak mana, biar semua terbuka," kata Istono.
Karenanya Istono siap buka-bukaan soal kepemilikan lahan di Batam. “Silakan dibuka semua, bagus itu. Tapi yang pasti Istono tak punya (lahan kosong, red)," katanya.(nur/JPG/ara/JPNN)