Stadion Batakan Balikpapan, Megah Seperti Kandang Klub Eropa
Meskipun kesulitan berjalan, ayah dua anak itu tidak mau menggunakan kursi roda. "Stadion ini memang hebat,” kata Yanto sembari mengabadikan momen langka baginya.
Persiba Balikpapan malam itu melakoni pertandingan pekan ke-27 Liga 1 2017. Tuan rumah hanya mampu bermain imbang 2-2. Permainan Beruang Madu memang tidak membuat seluruh penonton puas. Namun, kemegahan dari Stadion Batakan memberikan rasa berbeda.
Gedung yang baru kelar dibangun itu menampung 46 ribu penonton. Mengadopsi potret markas Arsenal, Emirates Stadium, di London, Stadion Batakan disebut paling modern di Indonesia.
Para penonton dimanjakan sejak di pintu masuk. Enam loket dibuka panitia. Jika tiket masih tersedia, antrean penonton tidak akan panjang. Kemudahan mendapat tiket akan membatasi operasi para calo, walaupun masih ada satu-dua yang berkeliaran. Lagi pula, sehari sebelum pertandingan, tiket sudah bisa dibeli di Kantor PT Anugerah Group maupun jalur dalam jaringan.
Penonton yang sudah memegang tiket, cukup antre sebentar. Mereka melewati pemeriksaan petugas barcode yang didampingi polisi. Flare dan botol minuman dilarang keras dibawa masuk. Jangan harap menyelinap karena pagar pembatas putih senantiasa dijaga. Belum ditambah mata dari 192 kamera yang dipasang di berbagai sudut. Seluruh adegan dimonitor petugas dari 12 layar di ruang kontrol.
Menuju tempat duduk, penonton disuguhi kemewahan yang lain. Lantai stadion serupa mal. Berlapis keramik putih dan cokelat muda yang selalu dibersihkan petugas. Dinding krem yang mulus dan bersih, ditambah penerangan yang lebih dari cukup, menambah keasrian. Dari pintu masuk ke tempat duduk, jarak terjauh hanya 20 meter. Setiap pintu dilengkapi penunjuk arah sehingga mustahil tersesat.
Di dalam stadion yang dibangun dengan biaya Rp 1,2 triliun, penonton dimanjakan suguhan lain. Sebagai stadion dengan desain khusus untuk sepak bola, Stadion Batakan tidak dilengkapi lintasan atletik. Mata fans Persiba pun kian nikmat karena tempat duduk sangat dekat dengan lapangan. Di sisi barat dan timur, hanya tujuh meter. Sementara itu, di utara dan selatan sedekat 12 meter. Persis Liga Inggris.
Sayang, pedagang asongan masih berkeliaran. Mereka menjajakan minuman dengan plastik. Berpotensi bikin kotor karena tempat sampah cukup jauh dari tempat duduk. Sementara itu, fasilitas pendukung stadion sudah lengkap. Umat muslim yang ingin beribadah tidak perlu keluar. Tersedia musala yang berdampingan dengan ruang istirahat. Posisi fasilitas itu di belakang tempat duduk. Semuanya ada enam, yakni dua di tribune barat, dua di timur, satu di utara, dan satu di selatan.