Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Stafsus BPIP Romo Benny Susetyo Ajak Pemuda Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah

Senin, 12 Agustus 2024 – 18:44 WIB
Stafsus BPIP Romo Benny Susetyo Ajak Pemuda Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah - JPNN.COM
Stafsus BPIP Romo Benny Susetyo menyampaikan sejumlah pesan penting untuk pemuda yang disampaikan saat menjadi narasumber Dialog Kebhinekaan di Malang. Foto: source for jpnn

Saat ini, kata Benny, kita harus melawan ideologi popularisme.
"Popularisme menghancurkan demokrasi, calon-calon boneka, calon-calon tunggal keluar, masyarakat dengan algoritma diarahkan untuk menjadi satu suara tanpa ada suara kritis dan dialetika untuk kebaikan bersama, akhirnya Pancasila menjadi retorika saja. Nilai keadilan sosial menjadi angan-angan saja," tuturnya.

Pakar komunikasi politik ini menyatakan para pemuda harus dapat bergerak menjadi suara-suara yang berani menyatakan jika ada yang salah.

"Sedihnya kita saat ini, para pemuda banyak yang tidak lulus SMP. Tanpa pengetahuan dan pendidikan, demokrasi Pancasila dibajak oleh oligarki yang terkait dengan kapital. Akhirnya? Mental manusia terjajah terus dilestarikan," tegasnya.

Dia pun mengajak pemuda untuk melakukan refleksi dalam menyambut perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.

"Mari kembali pada visi para founding fathers kita, kembali menyelenggarakan kehidupan berbangsa bernegara sesuai tujuan negara di Pembukaan UUD 1945. Jadilah manusia merdeka seutuhnya. Gunakan media sosial untuk menyuarakan untuk menghancurkan mentalitas manusia terjajah ini. Belajar sejarah dengan baik, mengerti cara berpikir para pendiri dan tokoh negara kita. Jadilah petarung, bukan pecundang," pesan Romo Benny.

Narasumber lainnya, Nurbani Yusuf menyampaikan Soekarno sampai kepada Puan Maharani adalah bagian dari keluarga Muhammadiyah.

Dia menyebut Soekarno itu murid dari KH Ahmad Dahlan. Ibu Fatmawati juga bagian dari Muhammadiyah, aktivis Aisyiah, dan yang menjahit Sang Saka Merah Putih.

"Ayah dari Ibu Fatmawati adalah konsul dari Muhammadiyah di Bengkulu. Hal-hal ini hilang di kita, sehingga mudah kita mengganggap Bu Mega dan Bu Puan, misalnya, bukan bagian dari Muhammadiyah. Padahal dari kakeknya, semua bagian dari keluarga Muhammadiyah," kata Nurbani.

Ini pesan penting Stafsus BPIP Romo Benny Susetyo untuk pemuda yang disampaikan saat menjadi narasumber Dialog Kebhinekaan di Malang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close