Stafsus Presiden: Penyerang Kemendagri Dipulangkan Saja
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden asal Papua, Lennis Kogoya menyarankan Polda Metro Jaya memulangkan semua anggota Barisan Merah Putih Tolikara yang ditahan lantaran membuat rusuh ke kantor Kementerian Dalam Negeri.
Hal itu disampaikan Lennis, di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta pada Jumat (13/10).
Lennis yakin kejadian tersebut tiba-tiba, bukan direncanakan. Karena itu, pihak yang ditahan ini pulangkan saja. “Keluarkan saja, jangan diproses dulu. Ini takutnya bikin massa seperti begitu, nanti keluarga ribut tahan di dalam bikin ribut lagi," ucapnya.
Lennis awalnya enggan menanggapi kasus penyerangan tersebut, karena Mendagri Tjahjo Kumolo sudah memberikan penjelasan ke media. Namun saat diitanya kecurigaan Tjahjo soal adanya aktor yang menggerakkan massa, pihaknya menerima informasi lain.
"Persoalan (pemicu) yang saya dapat laporan itu mereka pagi ingin ketemu menteri tapi diarahkan ketemunya dirjen. Terus dirjennya gak mau menemui sampai sore, jadi mereka kesal," ungkap Lennis.
Dia pun menggambarkan bahwa ketika warga Papua ingin menemui dirinya di Sekretariat Negara, tapi diarahkan bertemu staf, warga yang datang pernah marah-marah. Sebab, kedatangan mereka adalah untuk bertemu Lennis, bukan staf dia.
"Jadi mereka ingin diterima dengan baik, setelah selesai pembahasan baru pulang. Itu budayanya (kalau gak diterima marah-marah). Jadi itu bukan terencana, itu keceplosan langsung (spontan)," tutur Lennis.(fat/jpnn)