Status Gunung Agung Siaga, Warga Mengungsi
jpnn.com, BALI - Aktivitas Gunung Agung terus meningkat. Sejak pukul 21.00 Wita, Senin (18/9), pemerintah menaikkan status dari level II (waspada) ke level III (siaga). Beberapa desa mulai dihujani abu. Sejumlah warga langsung mengungsi.
Keterangan resmi yang disampaikan Gede Suantika selaku Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Dayan Mineral (ESDM), menyebutkan kenaikan status dari gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali itu sendiri berdasarkan pemantauan yang dilakukan Senin (18/9).
Menurutnya, berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka terhitung mulai tanggal 18 September 2017 pukul 21.00 Wita, status Gunung Agung siaga.
Masyarakat di sekitar gunung dengan ketinggian 3.031 mdpl ini diharapkan tidak beraktivitas. Para pendaki, pengunjung atau wisatawan dilarang melakukan pendakian dan tidak berkemah di seluruh area di dalam radius 6 km dari kawah puncak G. Agung atau pada elevasi di atas 950 m dari permukaan laut, dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km.
“Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan juga diharap untuk tetap tenang namun tetap menjaga kewaspadaan, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Agung yang tidak jelas sumbernya,” kata Suantika.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi juga terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Karangasem dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Agung.
Sedangkan masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang bisa diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang bisa diunduh di Google Play.
Sementara itu, sekitar pukul 22.00 semalam, sejumlah warga dari banjar Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem mulai ramai turun dari lereng Gunung Agung. Mereka sudah membawa pakaian dengan menggunakan kedaraan. Ada yang bawa sepeda motor dan mobil.