STIH Adhyaksa Siap Cetak Praktisi Hukum Andal
Selain itu, pihaknya juga berupaya menciptakan mahasiswa berbudi luhur, terampil, dan berkompeten sehingga mampu memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia dan bermanfaat untuk pembangunan nasional yang meliputi perbaikan ekonomi, politik, sosial.
"STIH Adhyaksa hadir untuk menghasilkan mahasiswa dan lulusan yang relevan dengan kondisi saat ini serta mampu mengembangkan keilmuan bidang hukum," ujar Reda.
Keberadaan STIH Adhyaksa sejalan dengan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengembangan keilmuan bidang hukum yang diharapkan dapat memberi masukan atau rekomendasi kebijakan dalam bidang hukum dan mampu memecahkan permasalahan hukum, baik nasional maupun internasional.
"STIH Adhyaksa didukung oleh para dosen dan pengajar yang merupakan praktisi di bidang hukum yang berintegrasi dan profesional serta lulusan dari perguruan terbaik dari dalam dan luar negeri. Selain itu juga didukung oleh para dosen kehormatan dari kalangan kejaksaan yang merupakan para praktisi di bidang hukum," kata Reda yang juga Dosen Kehormatan STIH Adhyaksa.
"Dengan demikian, para mahasiswa akan bisa mempelajari teori dan praktik secara mendalam, baik ilmu hukum maupun bidang praktisi hukum serta dapat berpraktik secara langsung penegakan hukum di kejaksaan," ujarnya.
Selain Jaksa Agung dan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, para pendiri STIH Adhyaksa, di antaranya Kepala Biro Perencanaan Pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan RI Narendra Jatna yang menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa, dan wanita pengusaha sukses Maya Miranda Ambarsari sebagai Bendahara Umum Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa.
Bagi Maya Miranda Ambarsari, ini bukan kali pertama terjun di dunia pendidikan.
Wanita yang dikenal sebagai seorang pengusaha dan sociopreneuer tersebut sukses mendirikan Rumah Belajar Miranda dan Khalifah Islamic School yang diperuntukan bagi anak-anak.