Stimulus Ekonomi Tidak Selesaikan Masalah
Sabtu, 14 Februari 2009 – 13:30 WIB
"Krisis saat ini adalah krisis pertama kali yang dirasakan seluruh negara setelah tahun 1930-an. Kalau krisis tahun 1997-1998 merupakan krisis di suatu negara atau krisis regional, namun saat ini mengena ke semua negara," katanya. Ia menyebutkan, stimulus memang diperlukan untuk menekan dampak krisis global. Pemerintah Indonesia mengarahkan stimulus ekonominya melalui kombinasi penurunan pajak dan penambahan belanja ke infrastruktur, program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), bantuan langsung tunai (BLT), dan lainnya.
Menurut dia, stimulus fiskal melalui penambahan belanja infrastruktur memiliki keuntungan antara lain menciptakan lapangan kerja yang selanjutnya akan menggerakkan permintaan terhadap produk dalam negeri. Dalam jangka panjang juga akan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan jangka panjang, peningkatan efisiensi ekonomi, biaya transportasi, energi, dan jasa yang lebih murah. Sehingga akhirnya mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing.