Stok Berkurang, Harga Beras Bakal Melambung
jpnn.com - KUNINGAN - Diprediksi, karena stok berkurang dan masa panen masih lama, maka harga beras akan melambung. Saat ini, harga gabah di tingkat petani berkisar antara Rp6.000 sampai Rp6.300 per kilogram.
“Desember dan Januari merupakan masa paceklik. Maka, setiap tahun harga gabah selalu melambung. Kondisi ini selalu terjadi setiap tahun,” ucap pemilik UD Jaya Subur, Drs Wawan Supratman kepada Radar Cirebon (Jawa Pos Group) kemarin.
Mantan anggota dewan dari PKB ini menerangkan, apabila harga gabah mencapai Rp6.500, maka harga beras akan mencapai Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per kilogram. Saat ini harga beras jenis medium ada di angka Rp9.500, dan jenis premium Rp10 ribu per kilogram.
Wawan menambahkan, musim kemarau yang sangat panjang membuat hasil produksi tidak optimal. Bahkan, pada tahun ini lebih parah, sehingga tidak heran harga gabah dan beras melambung.
Mantan ketua Komisi B ini menerangkan, dengan kondisi seperti ini pihaknya harus pintar-pintar menyiasati. “Soalnya, kebutuhan beras bukan berkurang, tapi terus meningkat. Kuningan sendiri hingga saat ini lahan pertaniannya masih terbilang luas,” ucapnya.
“Saya berharap harga beras tidak seperti yang pernah terjadi, di mana sampai menembus Rp12 ribu per kilogram. Kalau harga mahal, kasian warga, terutama yang ekonominya lemah,” jelasnya.
Wawan sendiri memasok beras untuk kebutuhan warga Kuningan. Dia lebih fokus melayani warga Kuningan. Sebab, selain sudah pasti konsumennya, ongkos kirimnya pun lebih murah.
Sementara itu, warga yang membeli beras di warung-warung membenarkan harga beras masih tinggi. Saat ini harga jualnya Rp10.200 per kilogram.