Stok Obat RSUD Menipis, Pasien Kembali Beli dari Luar
jpnn.com, BATAM - Obat bantuan Pemerintah Provinsi Kepri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji mulai menipis.
Rumah sakit bertipe B itu kembali dilanda krisis obat-obatan. Pengadaan obat-obatan dari pihak rumah sakit sendiri belum berjalan sebab terkendala dengan utang pada vendor-vendor penyuplai obat sebelumnya yang belum bisa dibayar hingga saat ini.
Situasi yang kurang baik itu kembali dikeluhkan pasien berobat ke rumah sakit berpelat merah itu, beberapa hari belakangan ini. Bahkan sudah ada pasien merogok kocek sebab harus membeli obat di luar sekalipun terdaftar sebagai pasien BPJS.
Seperti yang diutarakan Nining, warga Tembesi yang menjalani terapi syaraf di poli klinik syaraf, Jumat (9/2) pagi kemarin. Meskipun terdaftar sebagai pasien BPJS dia harus membeli satu jenis obat seharga Rp 140 ribu di apotek luar. Itu karena di apotek rumah sakit itu hanya tersedia satu jenis obat yang dibutuhkannya sesai resep dokter."Ada dua jenis obat, tapi yang ada cuman satu. Satunya beli diluar sekitar Rp 140 ribu," ujarnya saat dijumpai di depan RSUD, Jumat.
Petugas medis di rumah sakit tersebut menuturkan hal yang sama. Stok obat bantuan dari Pemprov beberapa waktu lalu memang sudah banyak yang terpakai dan saat ini sudah mulai menipis. "Sisanya tak sampai setengah lagi. Sudah mau habis.
Sejak obat itu datang permintaan (obat) pasien sangat banyak makanya cepat habis," ujar seorang petugas di bagian apotek.
Stok obat yang kembali kosong diakui petugas medis itu, tidak saja obat paten atau penyakit langkah tapi juga obat generik untuk penyakit umum lainnya. Menipisnya stok obat tersebut karena memang stok obat yang didatangkan tidak sebanding dengan permintaan atau jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit tersebut.
"Permintaan (obat) pasien jauh lebih banyak dengan stok obat yang didatangkan. Satu penyakit saja bisa sampai lima jenis obat. Pasien yang datang perhari rata-rata diatas angka 100 jadi memang agak susah mau mengakomodir semua kebutuhan obat pasien ini," ujar petugas itu lagi.