Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Stok Solar dan Premium Menipis

Belum Ada Kepastian Tambahan Dari Pemerintah

Jumat, 19 November 2010 – 07:56 WIB
Stok Solar dan Premium Menipis - JPNN.COM
JAKARTA - Stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjelang akhir tahun semakin langka seiring menipisnya alokasinya saat ini. Apabila pemerintah tak segera melakukan penambahan jatah, maka diperkirakan pada awal Desember 2010, jatang premium bersubsidi akan hilang dipasaran. Badan Pengatur Kegiatan Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan bahwa realisasi penyaluran BBM bersubsidi terhitung Januari hingga Oktober 2010 rata-rata 86,92 persen dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau 31.662.302 kilo liter (KL).

Dari alokasi tiga jenis BBM bersubsidi, stok paling tipis terjadi untuk solar. Sebab sudah di salurkan 10.668.196 KL atau 95,3 persen dari APBN. Realisasi penyaluran premium 18.948.335 KL setara 88,57 persen dari APBN. Semenatara jenis minyak tanah (mitan) atau kerosin baru terserap 2.009.770 KL atau 52,89 persen dari APBN.

Pertamina selaku penyalur BBM bersubsidi memperkirakan bahwa kuota untuk jenis premium diperkirakan habis pada awal Desember, sementara Solar subsidi bakal habis di pertengahan November 2010 jika tak ditambah kuotanya. " Hari ini masih belum (kuota BBM bersubsidi, Red). Sisa 6-7 persen kami hemat saja," kata VP Komunikasi PT Pertamina M. Harun disela-sela acara Seminar Implikasi atas Penataan Ulang Distribusi BBM Subsidi dan Non-Subsidi, di Hotel Millenium, Jakarta, kemarin (18/11).

Menipisnya stok tersebut menurut Pertamina dikarenakan alokasi BBM bersubsidi tidak ditambah oleh pemerintah, sementara disisi lain dari waktu kewaktu permintaan teru naik. Seiring dengan pertumbuhan roda perekonomian di masyarakat. Apalagi, alokasi penyaluran BBM bersubsidi hingg saat ini dianggap masih kurang efektif. Sehingga tidak menjangkau masyarakat yang menjadi target subsidi.

JAKARTA - Stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjelang akhir tahun semakin langka seiring menipisnya alokasinya saat ini. Apabila pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close