Strategi Aceh Menjaring Wisman di Pesta Kesenian Bali
Reza berharap, adanya kesempatan promosi luar daerah ini tentunya memperkuat positioning Aceh sebagai family friendly destination. “Semoga industri pariwisata Aceh semakin berkembang dan dapat berdampak positif bagi kemajuan Aceh masa akan datang dan memperkuat positioning Aceh sebagai family friendly destination kelas dunia,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi promosi yang dilakukan Disbudpar Aceh. “Ibarat menjaring ikan, pilihlah kolam yang berjubel ikannya. Ini sudah tepat dilakukan, karena 40 persen wisatawan datang dari Bali. Jadi tidak salah jika bali menjadi tempat yang tepat untuk berpromosi,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memang tidak ada lelahnya memberikan semangat mendorong pariwisata Indonesia agar lebih maju ke semua pihak. Termasuk mendorong Aceh agar selalu mengobarkan semangat memajukan pariwisata Indonesia ke daerah lain.
Menpar mengatakan, langkah Aceh untuk menjadikan family friendly destination sebagai core economy daerah sudah tepat. Pertama, sejak tahun 2014 terjadi ledakan pasar wisata halal di dunia. Size pasar wisata halal sangat signifikan. Dari 6,8 miliar penduduk dunia, 1,6 miliar adalah muslim dan 60 persen di bawah usia 30 tahun. Jika dibandingkan dengan total penduduk Tiongkok 1,3 miliar orang dengan 43 persen di bawah usia 30 tahun.
"Total pengeluaran wisatawan muslim dunia USD142M, hampir sama dengan pengeluaran wisatawan Tiongkok USD 160M yang sekarang ini menjadi rebutan seluruh negara di dunia, terutama yang mengembangkan pariwisata, Aceh sudah tepat dan harus terus ditingkatkan dengan konsisten," ungkap Menpar.
Kedua, dari sisi sustainability atau growth wisata halal juga memperlihatkan kenaikan yang signifikan, yakni 6,3 persen. Lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia, 4,4 persen lebih besar dari rata-rata growth Tiongkok 2,2 persen dan ASEAN 5,5 persen.
Data dari Comcec Report February 2016, Crescentrating, tahun 2014 ada 116 juta pergerakan halal traveler. Mereka memproyeksikan pada tahun 2020 akan menjadi 180 juta perjalanan, atau naik 9,08 persen. Di Indonesia juga naik, dalam tiga tahun terakhir rata-rata 15,5 persen.
Ketiga, spread atau benefit-nya juga besar. Rata-rata wisman dari Arab Saudi membelanjakan USD 1.750 per kunjungan. Uni Arab Emiratet USD 1.500 per kepala. Angka itu jauh lebih besar dari-rata-rata wisman dari Asia yang berada di kisaran USD 1.200.